Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Laporan keuangan (skripsi dan tesis)

Daerah Menurut Nazier (dalam ervina, 2015 ) bmenyatakan bahwa sangat penting untuk menempatkan SDM yang potensial dan bertanggungjawab, serta menempatkan SDM dengan kompetensi yang memadai baik secara teknis maupun administrasi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah. Menghadapi berbagai kualitas laporan keuangan, tanpa akuntan yang handal sangat dibutuhkan pada sektor publik baik sebagai penentu kebijakan. Sayangnya hasil penelitian BPK menunjukkan adanya masalah SDM pemerintah Pusat dan Daerah. Hasil kuesioner oleh BPK menunjukkan bahwa mayoritas yaitu 76,77% unit pengelola keuangan Negara diisi oleh pegawai yang tidak memiliki latar belakang akuntansi. Hasil penelitian (Arfan dan Faisal, 2014) menunjukkan adanya pengaruh pendidikan terhadap tingkat pemahaman aparatur pemeritah tentang prinsipprinsip good govermance. Hal ini bermakna bahwa jika pendidikan aparatur pemerintah terhadap prinsip-prinsip good govermance akan meningkat pula. Hasil serupa didapat pada penelitian Almaidar (2015) yang mengungkapkan bahwa proses penyusunan laporan keuangan menjadi terhambat karena kurangnya pemahaman aparatur yang terlibat dalam pengelolaan dan penatausahaan keuangan terhadap proses penyusunan laporan keuangan. Dari pendapat di atas bisa diartikan bahwa tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pemahaman laporan keuangan daerah.