Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik diukur dengan efektifitas iklan. Umumnya pengiklan mengukur pengaruh komunikasi dengan menilai potensi pengaruhnya terhadap kesadaran, pengetahuan, preferensi, keyakinan, selain pengaruhnya terhadap penjualan (Kotler, 2003). Iklan yang efektif adalah iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan konsumen, iklan yang mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan yang spesifik, iklan yang menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Iklan yang baik memahami bahwa orang-orang tidak membeli produk, tapi membeli keuntungan dari produk tersebut dan lebih dari itu iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta membuat orang-orang bertindak untuk melakukan pembelian (Schultz & Tenenbaum dalam Handoko, 2006). Shimp (2003) menyatakan iklan disebut efektif bila mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Iklan yang efektif biasanya kreatif, yakni bisa membedakan dirinya dari iklan-iklan media massa yang sedang-sedang saja. Iklan yang sama dengan sebagian besar iklan lainnya tidak akan mampu menarik perhatian konsumen. Menurut Cannon, et al (2009), efektivitas bergantung pada sebaik apa media tersebut sesuai dengan sebuah strategi pemasaran yaitu, pada tujuan promosi, pasar target yang ingin dijangkau, dana yang tersedia untuk pengiklanan, serta sifat dari media, termasuk siapa yang akan dijangkau, dengan frekuensi seberapa sering, dengan dampak apa, dan pada biaya berapa besar. Efektivitas iklan dinilai tinggi dapat menarik perhatian dan mampu menyampaikan pesan mengenai merek atau produk yang diiklankan (Till & Baack, 2005). Menurut Kotler (2005), efektifitas iklan bergantung pada struktur dan isi pesan. Idealnya sebuah pesan seharusnya mendapat perhatian (attention), menarik minat (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menyebabkan tindakan (action). Namun pada prakteknya, hanya sedikit pesan mampu membawa konsumen melewati semua tahap mulai dari kesadaran hingga pembelian. Dalam mengukur efektivitas iklan menurut Lutfi (2015) terdapat 4 indikator efektivitas iklan : 1. Perhatian (Empathy) 2. Pemahaman (Cognitive Respone) 3. Dampak terhadap iklan (Impact) 4. Niat pembelian (Buying Purchase Intention)