Periklanan (skripsi dan tesis)

pasar Penggolongan periklanan yang lain adalah penggolongan yang didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu, jenis periklanannya tergantung pada sasaran yang dituju apakah konsumen perantara, pedagang atau, pemakai industri. Jenis periklanan tersebut : 1) Consumer advertising, ditujukan kepada konsumen 2) Trade advertising, ditujukan kepada perantara pedagang terutam pengecer 3) Industrial advertising, ditujukan kepada pemakai industri Menurut Kotler dan Keller (2012), Periklanan memiliki sifatsifat dasar periklanan yaitu : a. Pengulangan (pervasiveness) Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. b. Mendramatisir (amplified expressiveness) Iklan mempunyai kemampuan untuk mendramatisir pesan dan perusahaan melalui gambar dan suara untuk menggugah dan memperngaruhi perasaan khalayak. c. Berkepribadian (inpersonality) Iklan merupakan komunikasi yang menolong (satu arah) sehingga tidak bersifat memaksa masyarakat untuk memperhatikan dan menanggapinya. Dalam mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif membeli, program periklanan harus dirancang secermat mungkin, baik dalam keorganisasiannya maupun keputusankeputusan utama dalam pengelolaannya. Agar periklanan dapat berjalan lancar secara efektif dalam meningkatkan hasil penjualan maka diperlukan suatu perencanaan yang matang sebelum periklanan tersebut dilaksanakan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat rencana kegiatan periklanan yang dikenal sebagai 5M menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguh (2008) : a. Misi (Mission) Misi yaitu menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan b. Anggaran (Money) Anggaran yaitu besarnya anggaran iklan yang ditetapkan c. Media (Media) Media yaitu keputusan mengenai pemilihan media periklanan yang akan digunakan d. Pesan (Message) Pesan yaitu perencanaan, evaluasi, pemilihan, pelaksanaan produk dan kajian ulang, tanggung jawab sosial yang disampaikan kepada sasaran e. Pengukuran (Measurement) Pengukuran yaitu mengukur dampak komunikasi (communication-effect) dan dampak penjualan (sales-effect) 15 Adapun tujuan periklanan menurut Kotler dan Armstrong yang dialihbahasakan oleh Damos Sihombing (2001:155) : a. Memberi informasi, terdiri dari : 1) Menginformasikan pasar tentang produk baru 2) Mengemukakan kegunaan baru sebuah produk 3) Menginformasikan perubahan harga ke pasar 4) Menjelaskan cara kerja produk 5) Menggambarkan jasa yang tersedia 6) Memperbaiki kesan yang salah 7) Mengurangi keraguan pembeli 8) Membangun citra perusahaan b. Membujuk, terdiri dari : 1) Membangun preferensi merek 2) Mendorong agar beralih ke merek anda 3) Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk 4) Membujuk pembeli untuk membeli sekarang 5) Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan c. Mengingatkan, terdiri dari : 1) Mengingatkan pelanggan bahwa produk bisa saja dibutuhkan dalam waktu dekat 2) Mengingatkan pelanggan dimana harus membeli produk 3) Agar produk tetap diingat pelanggan walaupun penjualan sedang sepi   4) Menjaga agar kesadaran akan produk tetap menjadi hal utama Peran periklanan adalah mempengaruhi permintaan akan suatu produk, oleh karenaitu harusmengeluarkan sejumlah biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran penjualan. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan anggaran periklanan menurut Kotler dan Armstrong dialihbahasakan oleh Damos Sihombing (2001) sebagai berikut : a. Tahapan di dalam daur hidup produk : Produk baru biasanya membutuhkan anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan mendorong konsumen agar mencoba. Merek yang sudah matang biasanya memerlukan anggaran lebih rendah dilihat dari rasionya terhadap penjualan. b. Pangsa pasar : Mereka dengan pangsa pasar besar biasanya membutuhkan lebih banyak pengeluaran iklan sebagai presentase dari penjualan ketimbang yang dibutuhkan oleh mereka dengan pangsa pasar yang kecil. Membangun pasar atau merebut pangsa pasar dari pesaing memerlukan pengeluaran iklan yang lebih tinggi ketimbang sekedar mempertahankan pangsa pasar yang sudah dikuasai. c. Persaingan dan kesemrawutan : Dalam suatu pasar dengan pesaing yang banyak dan pengeluaran iklan yang lebih tinggi, sehingga mereka harus lebih sering diiklankan agar tetap terdengar ditengah kesemrawutan pasar. d. Frekuensi periklanan : Bila diperlukan banyak pengulangan untuk menampilkan pesan suatu merek, maka merek itu harus diiklankan lebih sering agar dapat mengatasi bising yang terdapat di pasar. e. Diferensiasi produk : Suatu merek yang amat mirip dengan merek lain dalam hal kelas produknya (bir, minuman ringan, deterjen) menuntut periklanan habis-habisan untuk membedakan diri dari yang lain. Kalau produknya amat berbeda dari pesaing, iklan dapat digunakan untuk menujukkan perbedaa-perbedaan tersebut kepada konsumen