Definisi Crossdocking (skripsi dan tesis)

Sistem crossdocking diterapkan secara luas dalam industri ritel dan truk untuk mengonsolidasikan pengiriman barang dari berbagai sumber secara cepat dan mempertimbangkan skala ekonomi saat pengeluaran barang keluar (outbound transportation). Crossdocking pada dasarnya digunakan untuk mengeliminasi fungsi tempat penyimpanan dari gudang (warehouse,) namun tetap dapat melakukan fungsi pengiriman (shipping). Ide besarnya adalah memindahkan muatan langsung dari pengiriman yang baru saja tiba kedalam trailer yang akan keluar tanpa menyimpannya dalam gudang pada waktu perpindahan tersebut. Berlandaskan sistem ini, barang-barang yang berada dalam fasilitas tersebut menghabiskan waktu kurang dari 24 jam bahkan kadang kurang dari satu jam. Sistem crossdocking adalah strategi bidang logistik yang penting terutama dalam perusahaan ritel, eceran dan industri-industri yang bergerak dalam bidang distribusi. Crossdocking mampu mengurangi biaya persediaan dan transportasi perusahaan di tengah persaingan harga yang ketat (Luo, G. & Noble, J.S., 2012:1, Bartholdi, J.J., 2003:1). Crossdocking adalah aplikasi dari ilmu logistik dimana memindahkan muatan material dari truk muatan yang datang ke truk muatan yang keluar, baik dengan memanfaatkan tempat penyimpanan maupun tidak sama sekali. Keberadaan konsep Just-in-time menjadikan implementasi operasi crossdock mereposisikan fokus selama ini yaitu warehousing inventory menjadi pengelolaan melalui alur transit dari pemasok langsung tertuju kepada pelanggan. Crossdocking menjadi suatu strategi yang penting untuk meningkatkan performa dari kinerja rantai pasokan dalam hal kecepatan pergerakan barang, persediaan dan respon (Li., Z., dkk., 2011). Konsep crossdocking adalah salah satu strategi distribusi yang pada penerapannya ditujukan untuk melancarkan aliran produk dari pabrik hingga ke ritel. Crossdocking adalah suatu konsep dimana warehouse tidak lagi sebagai tempat penyimpanan persediaan. Pada sistem distribusi crossdocking ini, produk dari pabrik yang tiba di warehouse, dipindahkan ke alat pengiriman yang ada di warehouse dan dikirim ke ritel atau distributor sesegera mungkin, sistem ini meminimasi inventory cost (Mubin, 2003, Levi, 2000). Crossdocking merupakan salah satu teknik logistik yang relatif masih baru, yang digunakan pada pusat distribusi dan industri transportasi. Sistem ini berfungsi untuk mengkonsolidasikan antara produk-produk yang tiba di pusat distribusi untuk selanjutnya dikirim ke ritel dengan memperhatikan faktor waktu dan beban muatan unit transportasi (Mubin, 2003). Crossdocking adalah suatu tipe jaringan operasi hub-and-spoke yang digunakan dalam bidang distribusi barang dari pemasok ataupun manufaktur kepada penjual dan ritel. Melalui proses konsolidasi, pengiriman dari berbagai pemasok tersebut dapat diatur untuk menciptakan full truckload shipments menuju ritel-ritel yang berbeda demi mencapai skala ekonomis transportasi. Segala macam bentuk penundaan (delay) dalam penanganan proses tersebut, dapat mengurangi performa keseluruhan jaringan operasi (Wang, J.F., 2008).