Teori Pengambilan Keputusan (skripsi dan tesis)

Perkembangan teori pengambilan keputusan sangat luas dan menjadi area kajian berbagai bidang ilmu baik bisnis maupun psikologi dalam bidang keuangan, terhadap dua jenis keputusan yaitu keputusan investasi dan keputusan pendanaan. Pengambilan keputusan dari sudut pandang teori keperilakuan adalah sebagai respon dari suatu problem dan dilakukan dengan memilih alternatif yang paling bisa diterima dalam mencapai tujuan. Behavioral finance muncul diawal tahun 1980-an digagas oleh ahli-ahli keuangan seperti DeBondt dan Thaler bersama dengan ahli-ahli psikologi termasuk Andersen dan Kahneman, yang mana dapat menyimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan, selain aspek perhitungan kuantitatif untuk mendapat expected utility tertinggi, aspek emosi dan perilaku juga merupakan hal yang dianggap sangat mempengaruhi pengambilan keputusan investasi. Dalam hal ini, perilaku pengambilan keputusan secara umum dipengaruhi faktor situasi dan faktor individu pengambil keputusan (Lammers & et.al, 2010). Terlepas dari pentingnya perusahaan bisnis kecil, sebagian besar literatur dan survei yang terkait dengan penganggaran modal diperuntukkan bagi perusahaan besar. Fakta bahwa metode yang sesuai untuk perusahaan bisnis kecil mungkin berbeda dari yang diterapkan untuk perusahaan besar dibahas. Brigham menyarankan bahwa dalam penganggaran modal mungkin lebih penting bagi perusahaan yang lebih kecil daripada perusahaan yang lebih besar karena kurangnya akses ke pasar publik untuk mendapat pendanaan, risiko yang melekat dan kurangnya diversifikasi dalam perusahaan kecil.