Galliers dan Currie (2011: 508) dalam Rapina (2014) mengatakan bahwa kriteria yang paling penting untuk menilai keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi adalah komitmen manajemen. Hal ini karena dengan memiliki dukungan manajemen puncak yang kuat akan membantu mengarahkan kekurangan dalam implementasi sistem. Raghunathan dan Raghunathan (1988) Top manajemen bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh top manajemen bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Tjhai Fung Jen (2002) dalam Putri Aryani Septianingrum (2014), semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Riri Yulianty Raflis (2007). Dari penelitian menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan Sistem Informasi Akuntansi. Ini berarti bahwa hubungan antara dukungan manajemen puncak searah dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi. Semakin baik dukungan dari manajer puncak akan semakin baik pula penerapan Sistem Informasi Akuntansi suatu perusahaan. Hal ini sama dengan 40 teori yang dinyatakan oleh Arpan dan Ishak (2005:7), bahwa dukungan manajemen puncak merupakan faktor penting dalam menentukan efektifitas penerapan sistem informasi dalam organisasi. Dengan adanya keterlibatan atasan dalam kemajuan proyek dan menyediakan sumber daya yang diperlukan maka akan dapat menentukan keberhasilan penerapan suatu sistem. Jika suatu perusahaan dalam penerapan sistem tidak adanya dukungan manajemen puncak maka tujuan tersebut tidak akan tercapai