Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 (skripsi dan tesis)

Sistem manajemen mutu (SMM) merupakan kumpulan dari beberapa prosedur dokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses pembuatan produk baik barang maupun jasa terhadap kebutuhan atau persyaratan yang dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi (Gaspersz, 2005). Sistem Manajemen Mutu (SMM) mengintegrasi organisasi untuk menerapkan praktek-praktek manejemen mutu secara menyeluruh dan konsisten guna memenuhi kebutuhan pasar (Gaspersz, 2005). Sistem menajemen mutu berisi seperangkat praktik dan prinsip manajemen universal yang tidak memiliki batas tertentu pada organisasi maupun wilayah negara tertentu (Jun M. et al, 2006). Valmohammadi (2011) mengatakan bahwa tujuan dari Manajemen Mutu adalah untuk menciptakan budaya atau sebuah proses, dimana proses operasional yang diimplementasikan pertama kali dalam suatu organisasi mampu diterapkan secara penuh dan efisien. ISO 9001 merupakan standar manajemen mutu bertaraf Internasional (Duraitman S. et al, 2011). Standar tersebut menjelaskan berbagai persyaratan sistem manajemen mutu yang perlu di   implementasikan secara konsisten oleh perusahaan sehingga mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan, mencapai kepuasan pelanggan dan mencapai peningkatan yang berkelanjutan terhadap efektifitas manajemen mutu yang diterapkan (Psomas et al, 2013). Persyaratan ISO 9001 merupakan praktik terbaik dalam Sistem Manajemen Mutu (Van den Heuvel et al, 2005). Standar ISO merupakan standar yang paling banyak diadopsi oleh organisasi di seluruh dunia (Zeng et al, 2005). Standar ini pertama kali diterbitkan dan digunakan pada tahun 1987 dan diperbarui pada tahun 1994, 2000 dan 2008 (Hoyle, 2009). Martinez-Costa et al. (2009) mengatakan sejak diperbarui pada tahun 2000, ISO 9001 lebih mengintegrasikan prinsip prinsip Total Quality Mangement dan lebih fokus pada proses dan kinerja kedalam standar ISO 9001 daripada dokumentasi. Disamping itu ISO 9001 juga mengadopsi konsep PDCA (Plan Do Check Act) ) sebuah siklus yang menggabungkan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta perbaikan secara terus menerus dan diimplementasikan pada setiap proses keseluruhan organisasi (Rakha & Abouzid, 2015). Hackman dan Wageman (1995) dalam Bekele E. & Zewedie S. (2017) mengatakan bahwa dalam standar kualitas ISO 9001 dan konsep kualitas lainnya, karyawan diyakini puas dan berkomitmen dalam pekerjaan yang mereka lakukan sebagai hasil peningkitan 9 partisipasi dan keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan.