Pengaruh Skeptisisme terhadap Kualitas Audit (skripsi dan tesis)

Skeptisisme profesional, yaitu suatu sikap auditor yang berpikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tersebut, serta berhati-hati dalam tugas, tidak ceroboh dalam melakukan pemeriksaan dan memiliki keteguhan dalam melaksanakan tanggung jawab. Menurut SPAP 2013:13-l menyatakan bahwa skeptisme profesional digunakan untuk mengindikasikan kemungkianan kesalahan penyajian baik yang disebabkan kecurangan maupun kesalahan dari suatu penilaian penting atas bukti audit. Sikap tidak mudah percaya akan selalu membuat auditor berhati-hati menjalankan tugas auditnya. Jika perusahaan diindikasi terdapat kecurangan terhadap laporan keuangannya auditor akan terus mengevaluasi bukti-bukti audit yang sudah didapatkan. Auditor akan selalu mempertimbangkan resiko kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan tersebut. Sehingga auditor akan bertindak berhati-hati dan sesuai dengan prosedurnya. Maka, tindakantindakan tersebut akan membuat hasil pemeriksaan auditor atau temuannya tersebut sesuai dengan kenyataannya. Hasil audit yang sesuai dengan kenyataannya akan membuat laporan audit yang semakin dipercaya oleh pemangku kepentingannya. Hasil audit yang berkualitas merupakan hasil audit yang dipercaya kebenarannya. Jadi dapat disimpulkan sikap skeptisisme memiliki pengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan. 41 Penyataan diatas sesuai dengan Handayani & Merkusiwati (2015) menunjukkan bahwa sikap skeptis berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian lainnya juga mengungkapkan variabel skeptisisme berpengaruh terhadap kualitas audit (Indira Januarti, 2010). Berbeda dengan Nandari & Latrini (2015) menyatakan bahwa sikap skeptis tidak memiliki pengaruh terhadap kulitas audit