Pengaruh Biaya Penilaian terhadap Efisiensi Biaya Produksi (skripsi dan tesis)

Hansen dan Mowen (2016: 224) membagi biaya kualitas dikelompokan ke dalam dua aktivitas, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas pengendalian (control activities) dan aktivitas kegagalan (failure activities). Aktivitas pengendalian adalah suatu usaha untuk mendeteksi adanya kualitas yang tidak sesuai atau rendah. Aktivitas ini meliputi dan melibatkan biaya untuk pencegahan dan penilaian kualitas produk. Sedangkan aktivitas kegagalan (failure activities) adalah aktivitas dari perusahaan untuk merespon adanya kenyataan bahwa terdapat produk-produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan ukuran atau tingkat kualitas yang ada (rendahnya kualitas). Biaya yang dikeluarkan terkait dengan ini disebut sebagai biaya kegagalan internal dan eksternal. Tujuan dari aktivitas pengendalian (control aktivities) ialah untuk mengendalikan adanya produk yang tidak sesuai dengan tingkat spesifikasi atau artibut kualitas yang telah ditetapkan sehingga akan mengurangi atau bahkan menghilangkan alokasi pengeluaran biaya untuk proses pengerjaan ulang (aktivitas kegagalan) sehingga biaya produksi tidak akan naik nilainya dan biaya produksi menjadi efisien. Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Marchel Saputra M. Tulende dan Ventje Ilat (2014) yang menyatakan bahwa penerapan biaya kualitas akan meningkatkan efisiensi biaya produksi.

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cindry Theresia Tumiwa dan Wiston Pontoh (2017) dimana dengan penambahan biaya penilaian, maka kemungkinan adanya bahan baku yang berkualitas rendah menurun sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan akan berdampak pada jumlah penjualan yang naik. Akan tetapi hal ini membuat jumlah biaya kualitas akan bertambah atau naik. Hal ini juga berpengaruh terhadap efisiensi biaya produksinya yang meningkat. Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan biaya penilaian berpengaruh terhadap efisiensi biaya produksi. Biaya penilaian meminimalisir kegagalan yang belum terdeteksi dalam biaya pencegahan. Peningkatan biaya penilaian secara tidak langsung akan meningkatkan biaya kualitas total naik. Hal ini juga berpengaruh terhadap efisiensi produksinya yang meningkat pula