Merek adalah satu faktor penting dalam aktifitas pemasaran karena
aktivitas mengenalkan dan menawarkan produk atau jasa tidak bias
dipisahkan dari dependensi merek. Merek juga merupakan atribut penting
sebuah produk dan sebagai identitas yang membedakan produk satu dengan
produk yang lain. Menurut (Kotler & Keller, 2012) menjelaskan bahwa
merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari
hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari produk
pesaing.
Merek mengidentifikasi sumber atau pembuat dari sebuah produk
dan membuat konsumen baik secara individual atau kelompok memiliki
tanggung jawab terhadap sebuah perusahaan. Konsumen mengevaluasi
produk yang identik secara berbeda berdasarkan merek. Merek dapat
dideskripsikan dengan karakteristik-karakteristik tertrntu seperti manusia,
semakin positif deskripsi tersebut semakin kuat citra merek dan semakin
banyak kesempatan untuk pertumbuhan merek tersebut (Davis, 2000).
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh
konsumen, seperti yang tampak dalam asosiasi yang terjadi dalam pikiran
konsumen (Keller & Kotler, 2009). Citra merek sendiri adalah persepsi
tentang merek yang merupakan refleksi memori kosumen akan asosiasinya
terhadap merek tersebut (Ferrinadewi, 2008). Citra terhadap suatu merek
memiliki hubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi
terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap
suatu merek akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian
(Setiadi, 2003). Citra merek menurut (Schiffman & Wisenblit, 2015) adalah
‘the desired outcome of effective positioning is a distict “position” (or
image) that the brand occupies in costumer minds’, yang berarti seberapa
besar konsumen menaruh kesadaran sebuah merek dalam pikiran mereka.
Citra yang terbentuk dari asosiasi (presepsi) inilah yang mendasari
keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen.
Citra merek meliputi pengetahuan dan kepercayaan akan atribut merek
(aspek kognitif), konsekuensi dari penggunaan merek tersebut dan situasi
penggunaan yang sesuai juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang
berkaitan dengan merek tersebut (aspek afektif)