Gaya Hidup


Menurut Kotler dan Keller (2012:178) Gaya hidup adalah para konsumen
membuat keputusan mereka tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari
lingkungan sekitar. Perilaku membeli mereka dipengaruhi oleh faktor-faktor
kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Dan dari faktor pribadi dan faktor
gaya hidup konsumen yang ikut mempengaruhi keputusannya dalam membeli
suatu produk.
Menurut Suwarman (2011:57) Gaya hidup sering digambarkan dengan
kegiatan, minat, dan opini dari seseorang (activities, interest, and opinions).
Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen atau cepat berubah.
Seseorang dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena
menyesuaikan pada perubahan hidupnya.
Gaya hidup menurut Setiadi (2010:148) sebagai cara di identifikasikan
oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang
mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang
mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya
(pendapat).
Menurut Engel, Blackwell and Miniard dalam Sumarwan (2011:45) gaya
hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur apabila
dibandingkan dengan kepribadian. Gaya hidup diartikan sebagai pola dimana
orang hidup dengan menggunakan uang dan waktunya.
“According to Kotler (2009) Lifestyle is a lifestyle that describes the
activities, interests and opinions of individuals who interact with the
environment and how to measure it by using psicografics. Psicograpics is an
instrument for measuring lifestyles, using qualitative and biased
measurements used to analyze very large data. Psychologists are typically
used to look at market segments: 1) Activity or activity; 2) Interest (Interest);
and 3) Opinion”. (Dalam Johannes, 2017:19)
Gaya hidup pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang mencerminkan
masalah apa yang sebenarnya yang ada di dalam pikiran pelanggan yang
cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi
dan psikologis konsumen. Gaya hidup merupakan referensi yang dipakai
seseorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola
perilaku tertentu. Setiap orang memiliki pola perilaku, kebiasaan, karakter,
dan kebutuhan yang berbeda, sehingga atas dasar perbedaan tersebut
terbentuk klasifikasi jenis gaya hidup tertentu