Menurut Kanter yang dikutip oleh De Jong & Den Hartog (2010)
mengungkapkan bahwa terdapat tiga indikator perilaku kerja inovatif yaitu :
- Pembentukan Ide
Untuk dapat berinovasi, selain mengetahui atau menemukan peluang,
kemampuan untuk menciptakan cara-cara baru dalam memanfaatkan
peluang tersebut juga penting. Dalam hal ini karyawan dituntut mampu
untuk mengembangkan ide inovasi melalui proses menciptakan dan
menyarankan ide untuk produk, jasa maupun proses baru serta mencoba
memikirkan alternatif lainnya. - Pembentukan Koalisi
Pembentukan koalisi merupakan usaha untuk meyakinkan adanya nilai
tambah dari inovasi atas ide yang diusulkan. Ide tersebut akan menjadi
relevan ketika ide berhasil diciptakan, karena dalam tahap ini karyawan
diharapkan terdorong untuk mencari dukungan dalam mewujudkan inovasi
baru yang telah diciptakannya. Termasuk mencari koalisi agar ide baru bisa
diimplementasikan dan percaya dengan keberhasilan ide tersebut. - Implementasi Ide
Implementasi ide dapat berarti merealisasikan ide dalam upaya
meningkatkan produk, jasa maupun prosedur yang telah ada atau membuat
sesuatu yang baru. Pada tahap ini karyawan dihadapkan pada usaha-usaha
berorientasi hasil dengan keberanian untuk menerapkan ide baru kedalam
praktik nyata.