Faktor pendorong dan penghambat faktor pendorong dan penghambat
dalam menegakan dan meningkatkan disiplin kerja adakalanya akan selalu
ada dalam setiap upayanya Menurut Dolet Unaradjan (2018:181) menyatakan
bahwa : “disiplin adalah usaha mencegah terjadinya pelanggaran –
pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disetujui bersama dalam
melaksanakan kegiatan agar pembinaan hukuman pada seseorang atau
kelompok dapat dihindari”. faktor pendorong dan penghambat – faktor
pendorong dan penghambat disiplin kerja adalah:
- Masyarakat yang menekankan ketaatan yang utuh dan loyalitas penuh
kepada atasan atau pimpinan. - Masyarakat yang selalu terbuka dan bersikap permisif.
- Keadaan fisik atau biologis yang tidakk sehat. yang dapat menghambat
proses pekerjaan suatu karyawan ataupun pegawai sehingga pekerjaan yang
menjadi kewajibannya pun tidak dapat diselesaikan secara maksimal atau
kurang maksimal dalam proses pengerjaannya, - Keadaan psikis atau mental yang tidak sehat. mental dan fisik menjadi hal
yang cukup kuat dalam mempengaruhi terciptanya disiplin kerja sebab
keduanya berada pada badan tiap insan manusia. - Sikap perfeksionis. sikap perfeksionis yang dimiliki seorang pegawai dapat
dibilang menjadi salahsatu faktor pendorong dan penghambat dalam upaya
peningkatan disiplin kerja karena pegawai bisa saja menganggap bahwa opini
dirinyalah yang paing benar dan tidak bergantung dnegan peraturan yang ada. - Perasaan rendah diri atau inferior.
- Perasaan takut dan kuatir.
- Perasaan tidak mampu.
- Kecemasan.
- Suara hati dan rasa bersalah yang keliru.
- Kelekatan-kelekatan yang tidak teratu
Sedangkan menurut Steers, Harris, dan Nitisemitom (Fitria, 2015)
mengatakan bahwa faktor pendorong dan penghambat dalam upaya
peningkatan disiplin kerja itu terjadi karena 2 faktor, yakni faktor internal dan
faktor eksternal.
a. Faktor Internal atau Faktor Dari Diri dalam Individu - Kepribadian
Merupakan cara pandang masing-masing individu dalam
menyikapi segala sesuatu hal mengenai disiplin kerja, baik
secara peraturan tertulis, teguran dan lain lain. kepribadian
adalah suatu kondisi yang dimiliki oleh tiap individi
pegawai yang tentunya berbda-beda. Kepribadian ini yang
akan mempengaruhi frekuensi kehadiran dan ketaatan
pegawai dalam menjalankan pekerjaan, termasuk dalam
ketepatan jam kerja, kepatuhan peraturan yang berlaku. - Semangat Kerja
Semangat kerja yang tinggi akan membentuk disiplin kerja,
tugas-tugas pegawai akan terlaksana dengan baik dan
selesai dengan waktu yang ditentukan. Adanya semangat
kerja akan membangun disiplin kerja yang nmeningkat,
semakin semangat maka semakin tinggi pula tingkat
kedisiplinannya. Namun apabila semangat kerja melemah
atau rendah akan berpengaruh burukmterhadap disiplin
kerja, sebab pasti banyak hal yang terhambat dari
melemahnya semangat kerja, seperti pekerjaan yang tidak
selesai di waktu yang sudah ditentukan.
b, Faktor Di luar Individu atau Eksternal - Kepuasan kerja ekstrinsik
Kepuasan kerja ekstrinsik akan timbul ketika individu
memiliki dorongan atau semangat serta motivasi lain dari
luar yang akan mendorong pegawai untuk lebih
bersemangat untuk melakukan pekrjaan yang sesuai dengan
kewajubannya, hal tersebut bisa berupa gaji atau upah yang
didapatkan selama bekerja. Jika upah atau gaji yang
diterima tidak sesuai bisa saja kan
mempengaruhinsemangat kerja dan cara kerja pegawai
yang semakin hari akan semakin melemah menurun,
dengan begitu kedisiplinan dalam pelaksanaan pekerjaan
juga akan terganggu. - Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang harmonis akan membuat
peningkatan disiplin kerja menjadi lebih mudah, namun
dengan sebaliknya, ketika lingkungan tidak harmonis maka
hal yang terjadi pun akan dilakukan dengan malas malas
sehingga menghambat peningkatan disiplin kerja. - Kepemimpinan
Keteladanan, ketegasan dan segala sifat pemimpin sangat
berpengaruh terhadap perilaku pegawai dalam menjalankan
disiplin kerja, maka dari itu pemimpin dituntut untuk
memberi contoh yang baik bagi para pegawainya, termasuk
dalam urusan peraturan didiplin kerja yang harus
dijalankan.