Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi


Menetapkan suatu kebijakan pemberian imbalan terdapat faktorfaktor yang harus dipertimbangkan. Menurut Hasibuan (2012) bahwa fatorfaktor yang mempengaruhi kompensasi yaitu :

  1. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja.
    Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan
    pekerjaan (permintaan) maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika
    pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka
    kompensasi relatif semakin besar.
  2. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan.
    Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar
    semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi
    sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar
    kurang maka tingkat kompensasi relatif kecil.
  3. Buruh/Organisasi Karyawan
    Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat
    kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan
    kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil
  4. Produktivitas Kerja Karyawan.
    Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi
    akan semakin besar. Sebaliknya kalau produktifitas kerjanya buruk serta
    sedikit maka kompensasinya kecil.
  5. Pemerintah dengan Undang-undang dan Keppres.
    Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya
    batas upah/balas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting
    supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas
    jasa bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat
    dari tindakan sewenang-wenang.
  6. Biaya Hidup/Cost of Living.
    Apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasi/upah
    semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah
    maka tingkat kompensasi/upah relatif kecil. Seperti tingkat upah di
    Jakarta lebih besar dari Bandung, karena tingkat biaya hidup di Jakarta
    lebih besar daripada di Bandung.
  7. Posisi Jabatan Karyawan.
    Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima
    gaji/kompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki
    jabatan yang lebih rendah akan memperoleh gaji/kompensasi yang kecil.
    Hal ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan
    tanggung jawab yang besar harus mendapatkan gaji/kompensasi yang
    lebih besar pula.
  8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja
    Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka gaji/
    balas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta
    keterampilannya lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan
    rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat
    gaji/kompensasinya kecil.
  9. Kondisi Perekonomian Nasional.
    Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju (boom) maka
    tingkat upah/kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati
    kondisi full em-ployment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian
    kurang maju (depresi) maka tingkatupah rendah, karena terdapat banyak
    penganggur (disqueshed unemployment).
  10. Jenis dan Sifat Pekerjaan.
    Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko
    (finansial, keselamatan) yang besar maka tingkat upah/balas jasanya
    semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk
    mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan
    risiko (finansial, kecelakaannya) kecil, tingkat upah/balas jasanya relatif
    rendah.