Secara konspetual tentang
kinerja menurut Schuler dan Jackson
(1999: 11-12), kriteria kinerja meliputi
tiga hal, yakni: 1) kriteria berdasarkan
sifat, yaitu kriteria yang memusatkan
pada karakteristik pribadi seorang
karyawan seperti loyalitas, keandalan,
kemampuan berkomunikasi, dan
keterampilan memimpin. Jenis kriteria
ini dipusatkan pada bagaimana
seseorang, bukan pada apa yang
dicapainya; 2) kriteria berdasarkan
perilaku, yaitu kriteria yang dipusatkan
pada bagaimana pekerjaan
dilaksanakan.
Robbins (2006) dalam Suwarto
(2019), mengatakan kinerja merupakan
suatu hasil yang dicapai oleh pekerja
dalam pekerjaannya menurut kriteria
tertentu yang berlaku untuk suatu
pekerjaan.
Dari berbagai ukuran, kriteria,
atau standar kinerja yang dikemukakan
oleh para pakar di atas tidak terlihat
kesamaannya. Namun, beberapa
diantaranya yang layak dijadikan
indikator untuk mengukur kinerja
adalah loyalitas, keandalan,
kemampuan berkomunikasi,
keterampilan memimpin, efisiensi
kerja, dan efektifitas kerja.Ukuran,
kriteria, atau standar tersebut
diperlukan untuk menilai kinerja
seseorang.
Menurut Colquit, Lepin dan
Wesson (2009: 8), kinerja adalah nilainilai yang terbentuk dan memberikan
konstribusi secara positif atau negatif
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Menurut pengertian ini bahwa kinerja
menekankan pada pembentukan nilainilai yang positif terhadap tujuan
organisasi. Dengan kata lain bahwa
kinerja mencakup perilaku yang
menjadi pengontrol bagi anggota
organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.
Dapat diperoleh esensi kinerja
dari kajian konseptual di atas, maka
kinerja adalah unjuk kerja seseorang
dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya secara efektif dan efisien
sesuai dengan tanggung jawab yang
diembannya untuk mewujudkan tujuan
yang telah ditetapkan. Danim (2008),
mendefinisikan kinerja dengan
kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
profesinya. Pada tingkat tinggi kinerja
dimuati unsur-unsur kiat atau seni yang
menjadi tampilan profesional. Esensi
penilaian kinerja adalah sejauh mana
apa yang telah ditetapkan supaya
dilakukan, sejauh mana ketetapan yang
ada sudah dikerjakan, hal-hal apa yang
akan dilakukan kemudian, dan cara
mengetahui kalau ketetapan itu sudah
dikerjakan.
Whitmore (2008),
menyampaikan bahwa kinerja adalah
suatu kegiatan, perbuatan dan suatu
prestasi, suatu pameran secara umum
terhadap keterampilan. Pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan dalam
suatu manajemen merupakan salah satu
tolok ukur tentang kinerja seseorang.
Indikator penilaiannya yakni
berdasarkan pada tugas individu,
perilaku individual, dan ciri individu.
Dengan demikian kinerja bukan hanya
dilihat dari produktivitas, tetapi juga
dilihat dari segala aspek perilaku dalam
pelaksanaan pekerjaan. Menurut
pengertian ini seseorang yang produktif
belum tentu mempunyai kinerja yang
baik. Sebaliknya kinerja seseorang
yang baik dapat dipandang sebagai
cerminan perilaku bertanggung jawab
seseorang terhadap tugas yang
diembannya.
