Menurut Sedarmayanti (2008), lingkungan kerja dibagi kedalam dua bagian,
yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik.
1. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di
sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang termasuk kedalam lingkungan kerja fisik adalah
lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti: pusat kerja,
kursi, meja dan sebagainya).
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja:
a. Penerangan/cahaya di tempat kerja
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapa
tkan keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu diperlukan cahaya yang
terang tapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas mengakibatkan pengli
hatan kurang jelas sehingga pekerjaan menjadi lambat dan kurang efisien dalam
melaksanakan pekerjaan.
b. Temperatur di tempat kerja
Menurut hasil penelitian, untuk berbagai tingkat temperatur memberi pengaruh
yang berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap pegawai karena
kemampuan beradaptasi tiap pegawai berbeda, tergantug didaerah bagaimana
pegawai dapat hidup.
c. Kelembaban di tempat kerja
Kelembaban ini berhubungan dengan temperatur udara, dan secara bersamasama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi
panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat
menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.
d. Sirkulasi udara di tempat kerja
Udara disekitar tempat kerja harus segar karena dapat memberikan rasa sejuk
dan segar selama bekerja, sebaliknya apabila udara kotor akan mempengaruhi
kesehatan tubuh dan akan mempercepat proses kesalahan.
e. Kebisingan di tempat kerja
Suara bising menganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan
menimbulkan kesalahan komunikasi, karena pekerjaan membutuhkan
konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja
meningkat.
f. Getaran mekanis di tempat kerja
Getaran mekanis artinya getaran yang timbulkan oleh alat mekanis, yang
sebagian getaran ini sampai ketubuh dan dapat menimbulkan akibat yang tidak
diinginkan. Getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal konsentrasi
kerja, datangnya kelelahan, timbulnya beberapa penyakit di antaranya karena
gangguan terhadap mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain.
g. Bau tidak sedap di tempat kerja
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran,
karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja.
h. Tata warna di tempat kerja
Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih dan
lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.
i. Dekorasi di tempat kerja
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi
tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja tetapi berkaitan juga
dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk
bekerja.
j. Musik di tempat kerja
Menurut para pakar musik harus di sesuaikan dengan suasana, waktu, dan
tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja. Musik
yang tidak sesuai yang di pedengarkan ditempat kerja akan mengganggu
konsentrasi kerja.
k. Keamanan di tempat kerja
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman
maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Salah satu upaya
menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan satuan petugas
pengamanan (SATPAM).
2. Lingkungan kerja non fisik
Menurut Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa lingkungan kerja non
fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja,
baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan
dengan bawahan.
