Jenis desain penelitian klinis (skripsi dan tesis)

Desain penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan ada atau tidaknya intervensi menjadi dua kelompok, yakni studi observasional dan studi eksperimental. Pada studi observasional peneliti tidak mengintervensi subyek penelitian mana yang mendapat perlakuan apa; peneliti hanya mengamati, mengukur variabel, mengelompokkan dan menganalisis data. Termasuk dalam studi observasional adalah laporan kasus dan seri kasus, studi cross sectional (termasuk uji diagnostik), studi kohort (termasuk di dalamnya analisis kesintasan), studi kasus-kontrol, dan meta-analisis. Berbeda dengan studi observasional, pada studi eksperimental atau disebut juga sebagai studi intervensional, peneliti melakukan intervensi dengan cara menentukan subyek mana yang mendapat perlakuan apa (meski sebaiknya caranya adalah dengan randomisasi). Studi eksperimental dapat dilakukan di laboratorium, di lingkungan klinik, dan dapat juga di komunitas. Studi eksperimental yang dilakukan di klinik disebut sebagai uji klinis (clinical 42 trial). Baku emas uji klinis adalah uji klinis randomisasi (UKR) atau randomized controlled trial (RCT).