Autokorelasi (skripsi dan tesis)

Salah satu asumsi penting dari beberapa asumsi model regresi linier klasik adalah kesalahan pengganggu/error dari pengamatan yang berbeda (πœ€πœ€π‘–π‘–, πœ€πœ€π‘—π‘— ) bersifat bebas. Dengan kata lain asumsi ini mengharuskan tidak terdapatnya autokorelasi di antara error πœ€πœ€π‘–π‘– yang ada dalam fungsi regresi populasi. Asumsi ini secara tegas menyatakan bahwa nilai-nilai error antara periode pengamatan yang satu harus bebas (tidak berkorelasi) dengan periode pengamatan yang lain (Vincent Gaspersz, 1991). Istilah autokorelasi (autocorrelation), menurut Maurice G. Kendall dan William R. Buckland, A Dictionary of Statistical Terms : β€œ Correlation between members of series observations ordered in time (as in time-series data), or space (as in cross-sectional data) ”. Autokorelasi adalah korelasi di antara anggota seri dari observasi-observasi yang diurutkan berdasarkan waktu (seperti pada data deretwaktu) atau tempat (seperti pada data cross-section). Dalam hubungannya dengan persoalan regresi, model regresi linier klasik menganggap bahwa autokorelasi demikian itu tidak terjadi pada error. Dengan simbol dapat dinyatakan sebagai berikut: πΈπΈοΏ½πœ€πœ€π‘–π‘–πœ€πœ€π‘—π‘— οΏ½ = 0 , 𝑖𝑖 β‰  𝑗𝑗. Model tersebut menganggap bahwa error πœ€πœ€π‘–π‘– yang berhubungan dengan data obsevasi ke-𝑖𝑖tidak akan dipengaruhi oleh error πœ€πœ€π‘—π‘— yang berhubungan dengan data observasi ke-𝑗𝑗 (𝑖𝑖,𝑗𝑗 = 1,2, … , 𝑛𝑛). Akan tetapi jika terdapat ketergantungan antaraπœ€πœ€π‘–π‘– dan πœ€πœ€π‘—π‘—maka dikatakan ada autokorelasi, dengan simbol dapat dinyatakan sebagai berikut: πΈπΈοΏ½πœ€πœ€π‘–π‘–πœ€πœ€π‘—π‘— οΏ½ β‰  0 , 𝑖𝑖 β‰  𝑗𝑗. Autokorelasi merupakan bentuk khusus atau kasus khusus dari korelasi. Autokorelasi berkaitan dengan hubungan di antara nilai-nilai yang berurutan dari variabel yang sama. Dengan demikian terlihat adanya perbedaan pengertian antara autokorelasi dan korelasi, meskipun pada dasarnya sama-sama mengukur derajat keeratan hubungan. Korelasi mengukur derajat keeratan hubungan di antara dua buah variabel yang berbeda, sedangkan autokorelasi mengukur derajat keeratan hubungan di antara nilai-nilai yang berurutan pada variabel yang sama atau pada variabel itu sendiri (Vincent Gaspersz, 1991