Penelitian ini melakukan tinjauan literature pada kualitas website untuk menghasilkan subkriteria (alternatif pilihan) dan empat kriteria kualitas website (faktor utama) yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan daya tarik yang digunakan untuk mengukur kualitas website. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna website perpustakaan ini akan dilakukan pengkajian dengan mendapatkan masukan dari para responden yang terhimpun dalam sebuah kuesioner yang akan diolah dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) untuk menentukan bobot relatif faktor kualitas website dengan kelengkapan data numerik dari perhitungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Model proses analisis hirarki (berjenjang) ini diperkenalkan pertama kali oleh Thomas L. Saaty pada era 1970-an di mana ciri khas dari model ini adalah penentuan skala prioritas atas alternatif pilihan berdasarkan suatu proses analitis secara berjenjang, terstruktur atas variabel keputusan (Darmawan 2009). Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor-faktor persepsi, prefensi, pengalaman dan intuisi. AHP menggabungkan penilaian-penilaian dan nilai-nilai pribadi ke dalam satu cara yang logis. (Marimin dan Nurul 2010). AHP (Analytical Hierarchy Process) memiliki sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya dan diatur menjadi suatu bentuk hirarki (Permadi 1992).
Dapat disimpulkan AHP adalah sebuah metode yang dapat menguraikan permasalahan yang sangat luas menjadi terstruktur. AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan 13 AHP proses keputusan kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat ditangani dengan mudah. Penelitian sebelumnya tentang website dengan menggunakan metode AHP telah dilakukan oleh Changping (2009) tentang AHP dan dasar evaluasi analisis kesesuaian terhadap kualitas layanan informasi: studi empiris pada industri berteknologi tinggi dengan informasi portal web, di mana hasil dari penelitiannya terhadap 10 (sepuluh) pusat informasi yang berbasis web didapat nilai tertinggi pada informasi di website industri perangkat medis China dengan nilai tertinggi yaitu 3,8296, dimana alternatif pilihannya ada pada kemudahan dalam pemakaian website seperti navigasi dan kecepatannya dengan nilai 0,2371. Hsiu-Fen (2010) tentang penggunaan aplikasi AHP untuk mengevaluasi kualitas website didapat hasil dengan nilai tertinggi 0,288 pada kualitas informasi dan peringkat kedua 0,258 pada kualitas sistem. Menurut Permadi (1992) AHP adalah salah satu bentuk model pengambilan keputusan yang pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap ekspert dalam arti kata mengerti benar dengan permasalahan yang diajukan atau memiliki kepentingan dengan permasalahan.