Keputusan Investor (skripsi dan tesis)

a. Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal
Dalam pengambilan keputusan berinvestasi terdapat 2 pendekatan
yang bisa digunakan oleh investor. Bagi seorang investor yang
menerapkan strategi pada value investing seperti buffet, warrent maka
investor tersebut lebih fokus pada saham fundamentalnya dan lebih
fokus pada kenaikan tinggi dan berjangka panjang. Sedangkan bagi
seorang investor yang ingin mendapatkan keuntungan secara singkat
dan memanfaatkan momentum perubahan harga pasar dan
menerapkannya pada analisis teknikal.
1) Analisis Fundamental
Pada analisis fundamental yang harus diperhatikan oleh investor
yaitu apakah fundamental dan perusahaan dalam kondisi yang baik
atau tidak dan berapa harga wajar perusahaan saat ini. Prinsip dari
analisisfundamental ialah membeli saham dengan fundamental baik
pada harga yang wajar atau dibawah harga wajarnya. Jika harga
pasar jauh diatas harga wajar, maka investor bisa memutuskan untuk
melepaskan saham. Analisisa Fundamental menurut Bursa Efek
Indonesia (2016:72) adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal
yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan
dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik
operasional dari perusahaan publik. Sedangkan menurut M. Maksus
Peter (2011:252) Analisis Fundamental adalah metode analisis yang
didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Analisis
ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan.
2) Analisis Teknikal
Analisis teknikal menurut Kirpatrick dan Dahlquist (2006:3)
adalah suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan
yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham
dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama
pergerakan harga dan volume saham. Sedangkan menurut M.
Maksus Peter (2011:180) Analisis Teknikal adalah analisis
pergerakan harga saham sehari-hari yang biasanya digunakan untuk
investasi jangka pendek.
Jadi dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis
teknikal adalah analisis yang mempelajari perilaku investor yang
lebih fokus pada pasar dan dicerminkan melalui grafik yang
bergerak dan biasanya digunakan untuk investasi jangka pendek.
Dalam menganalisa teknikal menurut Indonesia Stock Excange
(2016:46) terdapat tiga prinsip yakni:
a) Price discount everything
Berdasarkan pada analisis fundamental dimana harga akan
dipengaruhi dengan informasi mengenai keuangan, nilai
penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan dari
perusahaan tersebut.
b) Price fluctuates in Trends
Pada awamnya Harga saham akan bergerak mengikuti suatu tren
tertentu.
c) History repeat itself
Pola pergerakan harga di masa lalu akan kembali berulang di
masa yang akan datang.
Analisis Teknikal berfungsi untuk memprediksi atau “forecasting”
harga saham di masa yang akan datang dengan menggunakan data
historis seperti harga saham dan volume perdagangan.
Pada umumnya analisis teknikal dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
(1) Analisis chart pattern
Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati pola-pola yang
terbentuk dari pergerakan grafik harga saham dalam periode
tertentu. Berdasarkan pergerakan harga dari investor kemudian
menarik garis atau pola-pola tertentu. Pola-pola itu diantaranya
Head and Shouder, Double Top, Double Botom, Ascending
Triangle, Descending Triangle, symmetrical Triangle, dan
Wedges.
(2) Analisis Candlestick Pattern
Metode analisis yang melihat pola-pola berbentuk batang lilin
(candlestick) yang diolah dari harga Open, High, Low dan Close
suatu saham.
Open :Harga Transaksi pertama kali
High :Harga Transaksi tertinggi
Low :Harga transaksi terendah
Close :Harga Transaksi terakhir
(3) Analisis Teknikal Modern
Analisis teknikal yang berasio pada perhitungan rasio tertentu
yang berdasarkan pada pergerakan harga historis saham. Ketika
rasio tersebut mencapai angka tertentu, maka akan terjadi kondisi
yang disebut sebagai oversold dan overbought. Pada kedua kondisi
tersebut dalam penerapannya di analisis teknikal adalah harga
suatu saham sudah terlalu rendah atau terlalu tinggi sehingga
selanjutnya akan berbalik arah.
Pada dasarnya konsep mengenai tentang investor rasional
dalam teori pengambilan keputusan berarti dalam mengambil
keputusan, tindakan yang harus dipilih yaitu tindakan yang
menghasilkan utilitas (utility) tertinggi yang diharapkan, investor
yang rasional akan menjalankan suatu analisis dalam pengambilan
suatu keputusan dalam berinvestasi. Analisis yang dapat dilakukan
antara lain mempelajari laporan keuangan perusahaan dan
mengevaluasi kinerja bisnis perusahaan yang bertujuan untuk
mengambil keputusan investasi akan memberikan nilai keputusan
yang optimal (Shahzad, J.H, & dkk, 2013:605-619