Pengertian penyesuaian diri (skripsi dan tesis)

Schneider (dalam Agustiani, 2006), mengatakan bahwa penyesuaian diri diartikan sebagai suatu proses yang mencakup suatu respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan dalam dirinya, ketegangan, konflik dan frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal. Penyesuaian diri adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan, tegangan-tegangan, frustrasi-frustrasi dan konflik-konflik batin serta menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin ini dengan tuntutan-tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup (Semiun, 2006). Colhoun-dan-Acocella (dalam Sobur, 2009) mengatakan penyesuaian diri merupakan interaksi individu yang kontinu dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia individu itu sendiri. Suatu interaksi yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya dengan tetap menekankan sebuah hubungan yang harmonis dengan orang lain dan lingkungan yang ada di sekitarnya, serta mampu menghadapi situasi baru yang akan dihadapinya dengan menyelaraskan dirinya sesuai dengan norma dan aturan yang ada di lingkungan tersebut. Kemudian menurut Gerungan (2004) penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan (autoplastis=dibentuk sendiri) dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) diri (aloplastis=yang lain) sehingga penyesuaian diri ada artinya pasif dimana kegiatan kita ditentukan oleh lingkungan dan ada artinya aktif dimana kita pengaruhi lingkungan. Kartono (dalam Mahmudi dkk, 2014) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya, sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis.

Penyesuain diri merupakan suatu cara seseorang untuk dapat diterima disuatu tempa ataupun suatu keadaaan dan dapat beraktivitas dengan biasa tanpa ada yang mengganggu atau menghalanginya dengan melakukan sosialisasi dan bergaul pada lingkungan sekitar tempatnya dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada tanpa menimbulkan sebuah permasalahan. Bergaul dan bersosialisasi dengan sewajarnya tanpa menimbulkan sebuah permasalahan di lingkungan yang baru itu, membuat seseorang merasa bahwa diriya sudah mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan tersebut. Sunarto dkk (2008) juga mengatakan penyesuaian diri adalah proses individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan, penyesuaian diri yang sempurna terjadi jika manusia atau individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungan. Sedangkan menurut Hurlock (2002) penyesuaian diri meruakan perbaikan perilaku yang dibangun oleh seseorang yang merasa perilakunya menyebabkan dirinya sulit untuk menyatu dan diterima dalam kelompok, membuat seseorang berusaha untuk memperbaiki perilakunya sehingga dapat diterima oleh kelompok. Berdasarkan dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup suatu respon mental dan tingkah laku, dengan individu berinteraksi secara kontinu pada dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya dengan mengubah diri sesuai dengan keadaan sekitar dalam mencapai keharmonisan dan keseimbangan diri, yang berguna untuk menghilangkan prasangka buruk atau pikiran negatif dalam memenuhi kebutuhan serta dapat menyatu dan diterima dalam kelompok atau lingkungan yang ada di sekitarnya