Penelitian tentang kesepian mulai banyak dilakukan pada awal tahun
70-an. Pengertian kesepian masih masih sangat beragam dari berbagai
perspektif dn pendekatan. Para ahli psikologi berusaha memberikan defenisi
kesepian yang didasari oleh orientasi teoritis masing-masing. Sullivan
memandang kesepian sebagai pengalaman subjektif yang tidak
menyenangkan dan yang bersifat menekan. Keadaan ini disebabkan oleh
tidak terpenuhinya kebutuhan akan keakraban secara adekuat, khususnya
keakraban interpersonal (Feist & Feist, 2006). Kesepian tidak sama dengan
sendiri, ttapi sendiri dapat menjadi awal dari kesepian. Individu dapat terlihat
di kerumunan, tengah-tengah banyak orang, tetapi tetap merasa kesepian.
Kesepian adalah kondisi subjektif individu saat merasa kebutuhan
sosialnya tidak terpenuhi seperti yang diharapkan. Manusia dinyatakan
sebagai makhluk sosial, sehingga hubungan emosional dengan orang lain
merupakan hal yang penting bagi kebanyakan individu (Hughes, Waite,
Hawkley, & Cacioppo, 2004). Bila individu secara subjektif mempersepsikan
bahwa hubungannya dengan orang lain terbatas, mereka biasanya merasakan
kesepian. Kesepian melibatkan rasa terisolasi dan minimnya keterhubungan
secara relasional dan juga koloktif (Russell, Peplau, & Cutrona, dalam
Hughes, Waite, Hawkley, & Cacioppo, 2004). Rasa kesepian tidaklah berarti
merasa sendiri, namun melibatkan rasa terisolasi, tidak terhubung, dan
minimnya kebersamaan. Perasaan tersebut merefleksikan perbedaan antara
harapan dan juga hubungan sosial yang dimiliki. Beberapa individu akan
tetap merasa kesepian meskipun sebenarnya memiliki network sosial yang
besar, hal inilah yang disebut dengan konsep alienasi (Brennan, shaver, dalam
Tomaka, Thompson, & Palacios, 2006).
Menurut Myers (2012), kesepian merupakan sebuah kesadaran yang
penuh perasaan sakit mengenai hubungan sosial yang kurang banyak atau
kurang berarti dibandingkan dengan yang diharapkan. Yang dan Viktor (2008)
mendefinisikan kesepian sebagai adanya penurunan atau ketidak sesuaian
antara keadaan yang sebenarnya dan yang diinginkan dri hubungan sosial
dalam kehidupan seseorang. Sears, dkk (Santrock, 2002) mengatakan
kesepian sebagai suatu pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan
dalam berinteraksi dengan orang lain baik dalam segi kuantitas maupun
kualitas. Kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang terutama
dicirikan oleh adanya perasaan-perasaan terasing dan kurangnya hubungan
yang bermakna dengan orang lain (dalam Frank, 2000).
Kesepian merupakan suatu keadaan yang menyakitkan dan akan
muncul jika seseorang tersebut merasa tersisih dari kelompoknya, tidak
diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, terisolasi dari lingkungan, tidak
ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman, dan tidak mempunyai
pilihan (Suardiman, 2011). Kesepian sendiri merupakan suatu keadaan mental
dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan
kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno, 2000)