Three factor model from Fama and French (skripsi dan tesis)

Penelitian Fama dan French merupakan pengembangan dari Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menjadi salah satu model dalam penilaian aset dan penilaian harga sekuritas yang menggambarkan hubungan antara faktor resiko pasar dengan tingkat return yang diharapkan. Model awal CAPM tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Sharp (1964), Litner (1965), Mossinung (1966). Dalam penelitian tersebut (Fama dan French, 1992) menyebutkan bahwa tidak ada bukti langsung yang menghubungkan antara beta dengan return rata-rata yang berarti investor tidak menerima imbalan return atas beta (resiko) yang ditanggung. Beta menjadi tolok ukur pengukur resiko dari suatu saham atau portofolio saham. Beta juga merupakan pengukur dari volatilitas return saham atau portofolio saham terhadap resiko pasar. Fama dan French (1992) telah melakukan penelitian mengenai hubungan antara pengaruh beta, size, dan book to market ratio dengan return saham. Size memiliki hubungan negatif, dimana semakin kecil kapitalisasi perusahaan akan memberikan tingkat return yang lebih besar. Dengan perbandingan tingkat pendapatan yang dapat diperoleh, perusahan kecil mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi ditandai dengan peningkatan pendapatan yang lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Berbeda dengan perusahaan besar yang juga memperoleh pendapatan yang besar namun memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil, diakibatkan pendapatan yang diperoleh pada tahun sebelumnya relatif sudah besar (Schwert, 1983).
 Book to market ratio ialah cerminan dari nilai perbandingan antara nilai buku saham dibagi dengan nilai pasar saham. Book to market ratio digunakan sebagai indikator dalam pengukuran kinerja perusahaan melalui harga pasarnya. Book to market ratio berkorelasi positif terhadap return saham. Di mana perusahaan akan dinilai semakin tinggi nilainya ketika perusahaan memiliki nilai book to market ratio yang tinggi. Fama dan French (1992) menerangkan bahwa perusahaan dengan nilai book to market ratio yang tinggi dapat menghasilkan tingkat return yang lebih tingg