Pengaruh Beta Terhadap Return Aggresive Stock (skripsi dan tesis)

Risiko adalah sesuatu hal yang harus ditanggung oleh para investor, yang diakibatkan oleh banyak hal yang terjadi di lapangan, dan biasanya akan mempengaruhi perbedaan anatara hasil return yang diharapkan degan hasil return yang didapatkan dari suatu investasi yang dijalankan. Atau dengan kata lain risiko adalah peluang hasil investasi berbeda dengan yang diharapkan. Dalam penelitian Fama dan French (1992), menyebutkan bahwa tidak ada bukti langsung yang menghubungkan antara beta dengan return rata-rata yang berarti investor tidak menerima imbalan return atas resiko (beta) yang ditanggung. Beta menjadi tolok ukur pengukur resiko dari suatu saham atau portofolio saham. Beta juga merupakan pengukur dari volatilitas return saham atau portofolio saham terhadap resiko pasar. Dalam penelitiannya Welly (2007) menunjukkan bahwa variabel beta saham dan varian return saham berpengaruh secara parsial signifikan terhadap return saham. Hidayati et all (2014) menemukan bahwa saham yang memiliki beta di atas satu (aggressive stock) memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang memiliki beta di bawah satu (defensive stock). Trisnadewi (2012) menemukan hasil penelitian yang menerangkan bahwa penentuan keputusan investasi para investor dipengaruhi secara positif signifikan oleh resiko pasar. Ketika kondisi pasar sedang tidak stabil, para investor biasanya 38 lebih cenderung berhati-hati dalam menginvestasikan modalnya, bahkan lebih memilih menunggu hingga kondisi pasar kembali stabil. Sehubungan dengan hal ini maka minat investor akan menurun yang lebih jauh akan disertai dengan penurunan harga saham