Aspek Dalam Kecerdasan Emosi (skripsi dan tesis)

Goleman (2004) mengadaptasi model kecerdasan emosi dari Salovey
dan Meyer ke dalam sebuah versi yang menurutnya paling bermanfaat untuk
memahami cara kerja kecerdasan emosi dalam kehidupan sehari‐hari ataupun
kehidupan kerja. Goleman mengadaptasi lima komponen dasar kecakapan
emosi dan kecakapan sosial sebagai berikut:
a. Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali apa yang individu
rasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk memandu
pengambilan keputusan diri sendiri; memiliki tolok ukur yang realistis
atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Kesadaran diri
dapat diuraikan menjadi tiga kemampuan, yaitu kesadaran emosi,
penilaian diri secara teliti, dan percaya diri. Sadar emosi berarti
individu dapat mengenali emosi diri sendiri dan efeknya. Kemampuan
menilai diri secara teliti menunjukkan seberapa luas pengetahuan individu
tentang kekuatan dan batas‐batas diri sendiri. Kepercayaan diri menunjukkan
seberapa besar keyakinan individu tentang harga diri dan kemampuan
diri sendiri.
b. Pengaturan Diri
Pengaturan diri adalah kemampuan menangani emosi sedemikian rupa
sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas; peka terhadap
kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya
suatu sasaran; mampu pulih kembali dari tekanan emosi. Kemampuan
pengaturan diri dapat diuraikan menjadi:
(1) kendali diri, yaitu kemampuan mengelola emosi‐emosi dan desakan‐desakan hati yang bersifat merusak, (2) sifat dapat dipercaya,
yaitu kemampuan memelihara norma kejujuran dan integritas, (3) kewaspadaan, yaitu sikap bertanggung jawab atas kinerja pribadi, (4) adaptibilitas, yaitu keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan (5) inovasi, yaitu kemampuan mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.
c. Motivasi
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat yang paling dalam
untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu mengambil
inisiatif dan bertindak sangat efektif, serta untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi. Motivasi dapat diuraikan menjadi :
(1) dorongan prestasi, yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi
standar keberhasilan, (2) komitmen, yaitu kemampuan menyesuaikan
diri dengan tujuan kelompok, (3) inisiatif, yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, (4) optimisme, yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
d. Empati
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan
saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam‐macam orang.
Empati dapat diuraikan menjadi: (1) memahami orang lain, yaitu kemampuan
mengindra perasaan dan perspektif orang lain, serta menunjukkan
minat aktif terhadap kepentingan mereka, (2) orientasi pelayanan, yaitu mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan, (3) mengembangkan orang lain, yaitu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka, (4) menerima
keragaman, yaitu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan
berbagai macam orang, (5) kesadaran politik, yaitu mampu membaca arusarus
emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
e. Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik
ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca
situasi serta jaringan sosial; berinteraksi dengan lancar; menggunakan
berbagai keterampilan ini untuk  mempengaruhi dan memimpin,
bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, serta untuk bekerja
sama dalam tim. Keterampilan sosial dapat diuraikan menjadi: (1)
pengaruh, yaitu memiliki berbagai taktik dan strategi untuk melakukan
persuasi, (2) komunikasi, yaitu mengirimkan pesan yang jelas dan
meyakinkan, (3) kepemimpinan, yaitu kemampuan membangkitkan
inspirasi dan memandu kelompok serta orang lain, (4) katalisator perubahan,
yaitu kemampuan memulai dan mengelola perubahan, (5)
manajemen konflik, yaitu negosiasi dan pemecahan silang pendapat, (6)
pengikat jaringan, yaitu kemampuan menumbuhkan hubungan sebagai
alat, (7) kolaborasi dan kooperasi, yaitu kerja sama dengan orang lain
demi tujuan bersama, (8) kemampuan tim, yaitu menciptakan sinergi
kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.