- Hidrokarbon Aromatik (Aromatic Hydrocarbons) terdiri dari
Mono Aromatik, yaitu BTEX (Benzene, Toluene, Ethylbenzene, Xylenes) BTEX adalah termasuk jenis hidrokarbon Organik yang mudah menguap (VOHs/ Volatile Organic Hydrocarbons). Sebagian dari senyawa aromatik yang mempunyai satu cincin (single-ring) biasanya digunakan sebagai pelarut pada proses-proses industri. Sebagai contoh, ethylbenzene adalah pelarut yang digunakan untuk membuat styrene (Howard, 1989). Bentuk gabungan dari senyawa aromatik yang mempunyai satu cincin (single- ring) ini juga banyak digunakan pada proses industri seperti untuk pengolahan resin, antioxidan, plastik, logam, kulit, karet dan lain-lain. Selain banyak kegunaan diatas, BTEX juga sangat terkenal dalam kaitan pencemaran lahan dan air tanah (ground water). Pencemaran BTEX kebanyakan terjadi pada lokasi-lokasi industri yang menghasilkan minyak dan gas bumi, pada area-area dengan tangki penyimpanan bawah tanah (Underground Storage Tanks/USTs). Tidak hanya pencemaran terhadap lahan, senyawa aromatik hidrokarbon juga adalah senyawa yang bersifat karsinogen (pembentuk sel-sel kanker), dapat menghambat pembentukan sel-sel darah, serta mempengaruhi system syaraf pusat(http://www.wikipedia.org,2007).
Struktur bangun dari BTEX antara lain:
- Benzene(C6H6)
Benzene (Gambar 2.1) adalah senyawa hidrokarbon aromatik dengan bentuk yang paling sederhana, memiliki enam atom karbon pada satu planar. Benzena yang telah kehilangan satu atom H disebut gugus fenil (C6H5-). Gugus ini mampu mengikat atom atau gugus atom lain sehingga terbentuklah bermacam-macam senyawa turunan benzene. Sebagai senyawa hidrokarbon, benzene bersifat non polar dan tidak larut dalam air. Struktur molekul yang datar dan simetris menyebabkan gaya tarik menarik antar molekul pada benzene lebih kuat daripada alkana, sehingga titik didih benzene relatif lebih tinggi. Kegunaan benzene yang terpenting sebagai pelarut dan bahan baku pembuat senyawa-senyawa aromatik lainnya. Benzene mudah terbakar dan penghisapan uap benzene terlalu banyak akan menghambat pembentukan sel-sel darah. Selain itu benzene juga merupakan senyawa penyebab kanker (karsinogen).
- Toluene/Methylbenzene (C7H8)
Toluene juga dikenal sebagai Methylbenzene atau phenylmethane, merupakan cairan yang jernih dan tidak larut dalam air, sedikit berbau harum, karena berasal dari senyawa benzene, yang merupakan aromatik hidrokarbon. Toluene digunakan sebagai pelarut dalam industri. Seperti paint thinners, karet, tinta print dan lain-lain. Toluene memang tidak beracun, tetapi jika terhirup dalam dosis yang banyak, akan menyebabkan masalah pernafasan kronik. Jika terjadi untuk periode yang cukup lama, akan menyebabkan kerusakan otak. Meski racun toluene memiliki tingkat kelarutan dalam air yang rendah. Racun toluene tidak bisa dikeluarkan dari tubuh dengan cara metabolisme secara biasa (melalui urine, tinja atau keringat). Ini harus dimetabolisme atau dipecah terlebih dahulu untuk bisa dikeluarkan.Ethylbenzene (C8H10)
Xylene (C8H10)
Ethylbenzene adalah senyawa kimia organik yang bersifat aromatik hidrokarbon. Ethylbenzene dominan digunakan pada industri petrokimia sebagai senyawa lanjutan yang memproduksi styrene, yang akhirnya akan digunakan untuk membuat polystyrene, yang biasa digunakan sebagai material plastik.
Xylene adalah kata lain dari 3 grup turunan dari benzene, yang meliputi ortho-, meta- dan para- isomer dari dimethyl benzene. 0-,m- dan p- isomer ini dibedakan atas dimana dua grup methyl ditempatkan pada atom karbon secara berdampingan. Posisi ortho- yaitu kedua gugus berdampingan, posisi meta- yaitu kedua gugus terpisah oleh satu atom C, posisi para- yaitu kedua gugus terpisah oleh dua atom C. Xylenes, seperti jenis benzene lainnya. Memiliki struktur planar yang sangat stabil. Xylenes hanya dapat larut dalam alcohol dan ether, hampir tidak bisa larut dalam air. Xylenes sangat dapat berdampak pada otak. Pada penggunaan Xylene untuk tingkat tinggi pada periode yang lama (lebih dari satu tahun) dapat menyebabkan sakit kepala, ketidak seimbangan pada otak dan otot, serta kebingungan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan untuk penggunaan pada periode yang singkat (<14 hari) dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, hidung dan tenggorokan, kesulitan pada pernafasan, kerusakan hati dan ginjal.
- Poli Aromatik/ Polynuclear Aromatic Hydrocarbons (PAHs).
PAHs adalah senyawa-senyawa kimia yang terdiri dari gabungan dari beberapa cincin aromatik dan tidak memiliki atom-atom yang berbeda (heteroatoms). Banyak diantara senyawa-senyawa ini dikenal sebagai penyebab kanker (carcinogens). PAHs terbentuk oleh pembakaran karbon dari bahan bakar seperti kayu, batubara, diesel atau tembakau yang tidak sempurna. Bentuk PAH yang paling sederhana adalah benzocyclobutene (C8H6). PAH yang terdiri sampai 4 gabungan cincin benzene lebih mempunyai daya larut rendah didalam air serta tekanan uap air yang rendah. Hal ini disebabkan karena semakin meningkat bobot molekulernya, maka semakin rendah daya larut didalam air dan tekanan uap airnya. PAH yang memiliki 2 gabungan cincin benzene lebih dapat cepat dalam air serta lebih cepat menguap. Karena sifat-sifat yang seperti inilah PAH hanya dapat ditemukan didalam soil dan padatan/sediment, dan jarang sekali ditemukan di air maupun udara. Namun demikian sering juga ditemukan dalam bentuk partikel yang memenjarakan air dan udara didalamnya. Akibat dari semakin meningkatnya bobot moleculer, maka sifat carcinogens-nya akan semakin meningkat tetapi kadar toxicitas akutnya akan berkurang.