Identifikasi risiko merupakan unsur pertama dari sebuah kegiatan
bisnis. Sebelum melakukan kegiatan bisnis terlebih dahulu
mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat menghambat pencapaian
tujuan atau sasaran peusahaan. Hasil yang didapatkan setelah melakukan
identifikasi risiko yang terdiri dari berbagai informasi yang memuat
tentang peristiwa risiko, pemilik risiko, penyebab risiko, kegitan
pengendalian risiko yang sudah ada dan sisa risiko yang dinilai dari setiap
tindakan yang dilakukan mengandung risiko.
Menurut (Herry, 2015) teknik – teknik yang dapat dilakukan
dalam melakukan identifikasi risiko melalui 3 tahapan yaitu :
- Berdasarkan dokumen yang dijadikan kajian.
- Teknik yang digunakan sebagai media informasi berupa kuesioner,
wawancara, root cause analysis, teknik delphi, dan brainstorming. - Dengan melakukan analis stakeholder melalui pendekatan analisis
power dan interest terhadap pemangku kepentingan yang memiliki
ekspektasi terhadap operasi perusahaan.
Segala bentuk risiko yang belum mendapatkan penanganan,
diharapkan mampu memperkecil profitabilitas atau dampak dari risiko
yang akan dihadapi kemudian hari. Untuk risiko yang selalu ada setelah
diadakan tindakan penanganan diharapkan mampu memberikan
peningkatan hasil yang lebih baik lagi.