Tahapan terakhir dari sebuah penilaian risiko adalah evaluasi atas
risiko yang terjadi. Menurut (Herry, 2015) Sebuah risiko akan diukur
dengan menggunakan kriteria yang telah dibuat atau biasa disebut risk
criteria, baik kriteria untuk profitabilitas maupun dampak resiko yang
dihadapi dikemudian hari. Risk evaluation mencakup perbandingan
berdasarkan hasil risk analys dengan risk criteria agar dapat diketahui
apakah risiko tersebut masih bisa mendapatkan toleransi atau tidak.
Dalam menentukan pengendalian bisnis Tindakan penanganan risiko yang
akan dilakukan harus mampu menghasilkan sebuah keputusan.
Evaluasi risiko bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan
berdasarkan analisis risiko yang telah dilakukan. Tahapan risiko menurut
Dwi Rachmania dalam (Herry, 2015) tahapan evaluasi risiko meliputi :
- Dalam menyusun prioritas berdasarkan besaran risiko dengan
ketentuan antara lain:
a. Besaran risiko tertinggi mendapat prioritas paling tinggi
b. Apabila terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki besaran risiko
yang sama, maka prioritas risiko ditentukan berdasarkan urutan area
dampak dari yang tertinggi hingga terendah sesuai kriteria dampak.
c. Apabila masih terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki besaran
dan area dampak yang sama, maka prioritas risiko ditentukan
berdasarkan urutan kategori risiko.
d. Apabila masih terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki besaran,
area dampak dan kategori yang sama maka prioritas risiko ditentukan
berdasarkan judgment pemilik risiko