Jenis Pengetahuan Produk


Peter dan Olson (2010) dalam Ujang Sumarwan (2015:149) juga membagi
tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang karakteristik atau atribut
produk, pengetahuan tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasan
yang diberikan produk bagi konsumen.

  1. Atribut Produk
    Atribut suatu produk dibedakan kedalam atribut fisik dan atribut
    abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk,
    misalnya ukuran dari handphone Samsung Note 10 (Panjang, lebar, dan
    tebal dalam mm) atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari
    suatu produk berdasarkan persepsi konsumen.
  2. Pengetahuan Manfaat Produk
    Jenis pengetahuan produk yang kedua adalah pengetahuan tentang
    manfaat produk. Konsumen mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
    karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya.
    Manfaat yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan
    buah-buahan adalah memperlancar buang air besar. Inilah yang disebut
    sebagai pengetahuan tentang manfaat produk.
    Terdapat dua jenis manfaat:
    a. Manfaat fungsional adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara
    fisiologis. Misalnya, minum teh sosro akan menghilangkan rasa haus.
    b. Manfaat psikososial adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan
    mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana
    pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen
    setelah mengkonsumsi suatu produk. Misalnya, dia memilih sedan
    BMW seri 7 sebagai kendaraan sehari-harinya, karena orang-orang
    sekelilingnya akan menilai bahwa BMW adalah simbol kesuksesan
    karier seseorang.
  3. Pengetahuan Tentang Kepuasan Yang Diberikan Produk Bagi Konsumen
    Untuk mengetahui suatu kepuasan yang diberikan produk kepada
    konsumen adalah jika suatu produk akan memberikan kepuasan kepada
    konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh
    konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan kepuasan yang maksimal
    dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa
    menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan
    benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan
    suatu produk akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Ini
    akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri
    konsumen. Produsen/pemasar tidak menginginkan konsumen menghadapi
    hal tersebut karena itu produsen/pemasar sangat berkepentingan untuk
    memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan
    benar. Sebagai contoh: Produsen alat-alat elektronik seperti radio, VCD
    player, televisi selalu menyertakan buku petunjuk penggunaan alat kepada
    setiap produk yang dijualnya. Tujuannya adalah agar konsumen bisa
    menggunakan produk tersebut dengan benar, sehingga dapat memberikan
    kepuasan yang optimal kepada konsumen.