Hartanto, (2016) mendefinisikan kepemimpinan sebagai usaha untuk
memengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkan
kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yang telah
disepakati.
Menurut Wahyuniardi dan Nababan, (2018) kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk memengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan juga merupakan
masalah sosial yang didalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin
dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara
memengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengoordinasikan. Veiithzal, dkk juga
berpendapat bahwa ada beberapa unsur pokok dalam pengertian kepemimpinan,
antara lain :
- Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau
organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi; - Dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses
memengaruhi bawahan oleh pemimpin; - Adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
Menurut Kurniawan dan Yani, (2019) kepemimpinan adalah proses dalam
memengaruhi orang lain untuk memahami dan menyetujui apa yang dibutuhkan
dalam melaksanakan tugas dan bagaimana melakukan tugas itu, serta proses yang
memfasilitasi upaya individu dan kolektif guna mencapai tujuan bersama.
Coronel, Robbins, & Judge, (2012) mendefinisikan kepemimpinan sebagai
kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi
atau tujuan yang ditetapkan. Sumber dari pengaruh tersebut dapat secara formal,
seperti yang dilakukan dalam peringkat manajerial organisasi. Tetapi tidak semua
pemimpin adalah para manajer, demikian pula tidak semua manajer adalah para
pemimpin. Hanya karena organisasi memberikan manajer hak-hak formal tertentu,
tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan memimpin secara efektif. Organisasi
membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat untuk
efektivitas yang optimal