Gaya kepemimpinan adalah cara pandang pemimpin menggunakan
kekuasaannnya untuk mengatur sebuah instansi atau sebuah organisasi
dengan caranya sendiri dan melibatkan atau tidak melibatkan pegawainya
sebagai bawahan, guna terciptanya tuuan yang sudah direncanakan
Teori gaya kepemimpinan yang lain dikemukakan oleh (Zainal et al.,
2017:36) antara lain :
1) Gaya kepemimpinan otorite merupakan gaya kepemimpinan dimana
pemimpin ditempatkan sebagai kekuasaan di tangan satu orang.
Pemimpin sebagai penguasa tunggal dimana pemimpin akan merasa
bahwa dirinya serba segalanya sehingga kemampuan bawahan bisa saja
dianggap remeh.
2) Gaya kepemimpinan kendali bebas adalah gaya kepemimpinan faima
Pemimpin akan selalu memberikan kebebasan penuh kepada
bawahannya dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan
menurut kehendak dan kepentingan masing-masing. Pemimpin hanya
memfungsikan sebagai penasihat bagaimana keputusan itu akan
diambil.
3) Gaya kepemimpinan demokratis Pemimpin selalu berusaha untuk
menghargai kreativitas dan inisiatif pegawainya dan jenis
kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kepemimpinan ini
selalu mementingkan musyawarah untuk mengambil keputusan. Gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpinan akan bergantung
pada situasi yang ada, karena pemimpin yang efektif harus mampu
menerapkan dan membedakan gaya kepemimpinan di situasi tertentu
secara benar dalam pengendaliannya.
Selanjutnya Hasibuan (2009: 172-173) mengemukakan bahwa gaya
kepemimpinan dapat dikelompokan sebagai berikut:
1) Gaya kepemimpinan partisipatif, bertolak belakang dengan gaya
kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan persuasif ini pemimpin
memberikan dorongan kepada pegawainya untuk ikut andil
menciptakan kondisi kerja yang serasi dengan partisipasi pegawai
tersebut. Gaya kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja
sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas dan partisipasi bawahan.
Pemimpin sebagai pimpinan bawahan yang akan tetap menerima
partisipasi saran dan ide namun tetap dalam bertimbangan sedangkan
keputusan mutlak ada tetap ditangan pemimpin.
2) Gaya kepemimpinan delegatif. kepemimpinan ini terjadi ketika
pemimpin melimpahkan atau mendelegasikan kekuasaannya kepasa
seorang bawahannya. sedangkan untuk pengambilan kepuitusan juga
dilimpahkan kepada anggotanya Pemimpin tidak peduli cara bawahan
mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya
diserahkan pada bawahan. Pemimpin tidak mau tahu bagaimana cara
bawahan mengerjakannya yang penting pekerjaan tersebut selesai
sesuai dengan keinginan pemimpin dalam kata lain pemimpin terima
jadi urusan dalam organisasi atau perusahaan karena pendelegasian
tersebut.
3) Gaya kepemimpinan situasional. Gaya kepemimpinan situasional
adalah perilaku pemimpin untuk untuk membuat keputusan dari waktu
ke waktu secara efektif dalam rangka mempengaruhi orang lain
berdasarkan situasi dan kondisi dalam lingkungan di mana tempat dia
tempat memimpin