Nilai perusahaan sangat penting karena semakin tinggi nilai perusahaan sejalan dengan semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan juga semakin tinggi (Brigham & Ehrhardt, 2013). Keinginan pemegang saham adalah meningkatkan nilai perusahaan karena meningkatnya nilai perusahaan menunjukkan kemakmuran pemegang saham yang lebih tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan disajikan oleh harga saham sebagai cerminan dari keputusan investasi, keuangan, dan manajemen aset.
Pengukuran nilai perusahaan dalam model tradisional dikaitkan dengan nilai pemegang saham. Untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan nilai pemegang saham. Namun, konsep konvensional nilai pemegang saham sebagai penjelasan nilai perusahaan juga ditantang oleh sekelompok peneliti. Mereka percaya bahwa nilai perusahaan tidak boleh didasarkan pada pemegang saham tetapi harus mencakup semua kelompok pemangku kepentingan (Lonkani, 2018).
Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan price to book value (PBV), yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku persaham (Brigham & Ehrhardt, 2013). PBV menunjukkan bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan, karena semakin tinggi PBV maka semakin tinggi pula kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan dalam meningkatkan kemakmuran pemegang saham yang tinggi.
Menurut Keown (2010), nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga utang dan ekuitas peusahaan yang beredar. Berikut rumus nilai perusahaan dengan menggunakan Price Earning Ratio yaitu nilai harga per lembar saham, indikator ini secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir dan menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi perusahaan publik. Nilai perusahaan yang tinggi akan menciptakan return yang tinggi sehingga membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan.
Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan Tobin’s q yaitu indikator batas nilai pasar terendah dari perusahaan. Q Tobin dihitung sebagai tingkat antara nilai pasar perusahaan dan biaya penggantian aset dalam aset. Ini adalah hasil bagi dari nilai pasar modal (aktivitas, saham atau modal riil) dan biaya reproduksi untuk modal tertentu. Perusahaan, aktivitas, atau saham biasanya dibeli ketika biaya pembelian lebih rendah daripada biaya-biaya konstruksi awal (Josheski & Sopova, 2013)