Internet Sehat (skripsi dan tesis)

Internet Sehat adalah aktifitas manusia yang sedang melakukan kegiatan online baik browsing, Chating, Social media, upload dan download secara tertib, baik dan beretika sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa Internet Sehat adalah cara berprilaku yang beretika saat mengakses suatu Informasi dari internet, selain itu juga Pengguna Internet yang sehat tidak melakukan aktifitas internet yang melanggar hukum seperti Pelanggaran Hak Cipta (Ilegal), Hacking Dan Mengakses Konten legal (Situs Dewasa) (ICT Watch, 2017).

Peran orangtua dalam mendampingi anak-anak sangat penting mengingat: walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Hal ini memberika penekanan bahwa internet membuka keterbatasan informasi yang terjadi sebelum masa digital. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya Sidharta (1996; 38).

Khususnya dalam pengaruh internet terhadap penyebaran pornografi maka kemajuan teknologi dewasa ini memudahkan siswa untuk memperoleh informasi dari internet. Informasi seperti ini cenderung menjerumuskan remaja/siswa pada permasalahan seksual dan tingkah laku seksual yang tidak bertanggung jawab. Hal ini bisa menyebabkan pemahaman yang keliru tentang pendidikan seks, sehingga siswa bisa terjebak dalam perilaku seksual yang menyimpang. Sebagaimana Hurlock (2005), informasi tentang seks coba dipenuhi remaja dengan cara membahas bersama teman-teman, membaca buku-buku tentang seks atau mengadakan percobaan dengan jalan masturbasi, onani, bercumbu atau berhubungan seksual. Oleh karenanya dibutuhkan suatu pendampingan dari orangtua mengenai bagaimana menggunakan internet secara sehat.

Permasalahan yang muncul dalam paparan pornografi dalam internet memiliki perbedaan dibandingkan dalam media massa. Hal ini dikarenakan materi-materi seksual yang dapat ditemukan ditemukan di Internet adalah berbeda dan kerap lebih berani ketimbang yang bisa didapatkan di media cetak. Jika seorang anak melakukan eksplorasi yang mendalam di Internet, bisa saja dia mendapatkan pornografi tidak hanya dari situs namun juga dari chatroom atau mailing-list yang mengeksplorasi fantasi seksual. Internet sendiri tidak hanya digunakan melalui PC atau Laptop bahkan dapat diakses melalui HP sehingga pengaksesan internet dapat dilakukan dengan sangat mudah. Oleh karenanya diperlukan langkah-langkah yang sesuai untuk mengembangkan peran orang tua melalui pelaksanaan internet sehat dalam pencegahan pornografi.

Penekanan pertama dari peran orang tua melalui pelaksanaan internet sehat dalam pencegahan pornografi adalah edukasi bersama antara orangtua, keluarga, guru serta lingkungan komunitas sosial agar tidak menjadi gagap teknologi dan mampu membimbing anak dan peserta didik menggunakan internet yang sehat. Memberdayakan orangtua dan lingkungan merupakan cara yang jauh lebih ampuh ketimbang sekedar membuat regulasi yang mengarah pada pelarangan-pelarangan tanpa memberikan kemampuan dan edukasi pada masyarakat khususnya bagi kelompok sebaya. Dengan demikian penerapan internet sehat dalam pencegahan pornografi dijalankan dengan tujuan agar seluruh anak remaja dapat menyambut baik serta mampu memanfaatkan kehadiran teknologi komunikasi dan informasi global ini secara sehat. Tujuan ini penting agar orangtua dan lingkungan tidak semata hanya “mensterilkan” anak terhadap penggunaan internet namun memahami bagaimana menggunakan internet dengan baik.

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan pendekatan partisipatif kepada anak-anak remaja kita agar memanfaatkan internet untuk kepentingan pendidikan dan pengetahuan, tanpa harus membatasi kesempatan anak-anak mendapat informasi dalam mengembangkan dirinya. Berikut merupakan langkah-langkah pendekatan partisipatif yang dapat dikembangkan dalam menerapkan internet sehat dalam pencegahan pornografi oleh orangtua:

  1. Internet sebenarnya dapat berfungsi sebagai sumber ilmu sehingga dapat digunakan secara maksimal mungkin untuk mencari informasi yang menunjang pelajaran, kuliah, penelitian, pekerjaan dan hal-hal yang mencerdaskan lainnya. Fungsi ini seharusnya dapat ditekankan ke anak-anak sedini mungkin sehingga dalam perkembangannya anak-anak dapat memahami fungsi sebenarnya dari internet
  2. Dalam langkah-langkah praktis sehari-hari maka bagi orang tua, dampingi putra-putri saat mengakses internet dan berikan penjelasan serta batasan apa saja yang boleh diakses.
  3. Untuk membatasi putra-putri yang di bawah umur mengakses situs pornografi.pornoaksi, gunakan program-program filter (seperti netnanny, K9 web protection) di komputer sehingga akses internet dapat terbatasi untuk situs-situs yang aman saja.
  4. Mintalah kepada anak dan remaja untuk segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman, baik disengaja ataupun tidak sengaja terbuka. Bujuklah agar mereka terbiasa bercerita kepada kita tentang segala sesuatu yang mereka temui di Internet.
  5. Gunakan Internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa.Tempatkan komputer di ruang keluargaatau di tempat yang mudah diawasi olehkita. Jika diperlukan, berilah penjadwalan/pembatasan waktu untuk anak dalam menggunakan Internet.
  6. Berikan waktu bersama agar seluruh keluarga dapat mempelajari sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh Internet, secara bersama dengan anggota keluarga yang lain. Lalu kemudian mengajukan pertanyaan kepada mereka. Dengan banyak bertanya, orangtua bisa menggali sejauh mana mereka memahami Internet, juga tentang cara menggali informasi yang bermanfaat, sekaligus menjauhi informasi yang negatif.
  7. Memberikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi/menjawab setiap e-mail ataupun private chat dari orang yang tak dikenal, termasuk tidak membuka file kiriman (attachment) dari siapapun dan dalam bentuk apapun
  8. Saat ini, koneksi internet Indonesia yang terhubung ke luar negeri memerlukan kapasitas lebar pita yang besar, untuk itu utamakan membuat dan mengakses konten-konten lokal dan tidak mendownload file-file yang tidak perlu dari situs di luar negeri. Download semacam ini bisa menjadi pintu masuknya akses terhadap pornografi dengan adanya spam, iklan yang sebenarnya bermuatan pornogrfi. Spam sendiri adalah Spam adalah e-mail sampah yang kerap datang bertubi-tubi ke mailbo, tanpa dikehendaki. Isi dari spam tersebut bermacam-macam,dari sekedar menawarkan produk / jasa hingga penipuan berkedok bisnis kerjasama, tawaran multi-level marketing dan iklan-iklan yang tidak dikehendaki (ICT Watch, 2017; 17-18).

Menurut WIdayanti (2018), peran keluarga bersama unsur lingkungan dalam penerapan internet sehat dalam pencegahan pornografi dapat diwujudkan dalam langkah-langkah yaitu: (1) menerangkan fungsi internet (2) mendampingi putra-putri saat mengakses internet dan berikan penjelasan serta batasan apa saja yang boleh diakses (3) menggunakan program-program filter (4) memberikan pengertian bagi anak agar segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman, baik disengaja ataupun tidak sengaja terbuka (5) menggunakan Internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa (6) memberikan waktu bersama agar seluruh keluarga dapat mempelajari sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh Internet, secara bersama dengan anggota keluarga yang lain (7) Memberikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi/menjawab setiap e-mail ataupun private chat dari orang yang tak dikenal, termasuk tidak membuka file kiriman (attachment) dari siapapun dan dalam bentuk apapun (8) mengutamakan membuat dan mengakses konten-konten lokal dan tidak mendownload file-file yang tidak perlu dari situs di luar negeri