Aset/Aktiva (skripsi dan tesis)

Aset berasal dari kosa kata bahasa Inggris. Asset secara umumnya artinya adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value), atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh instansi, organisasi, badan usaha, individu atau perorangan (Hidayat, 2011: 4). Aset adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif (Munawir, 2007: 30). Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar (cuurent asset) dan aset non-lancar (non current asset). Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset non-lancar. Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Aset non-lancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya meliputi aset tak berwujud dan aset kerja sama atau kemitraan. Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, danĀ  jaringan, dan aset tetap lainnyaAset adalah barang yang dalam pengertian hukum disebut benda, terdiri dari benda tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible). Semuanya tercakup dalam aktiva atau aset atau harta aset dari suatu instansi, organisasi, badan usaha ataupun individu perorangan (Hidayat, 2011: 4). Ciri-ciri aset memiliki tiga fitur utama yaitu: 1. Kemungkinan keuntungan di masa depan yang melibatkan kapasitas, secara tunggal atau kombinasi dengan aset lain, dalam kasus pengusaha berorentasi mencari keuntungan sebesar-besarnya, untuk berkontribusi secara langsung, atau tidak langsung kepada dana tunai, dan dalam kasus organisasi bukan laba, untuk memberikan layanan; 2. entitas dapat mengontrol akses ke kebaikan itu; 3. transaksi atau peristiwa memberi hak kepada entity, atau kontrol keuntungan yang telah terjadi