Pengertian Konsep Diri (skripsi dan tesis)

 Menurut Andi Mappiare (2006: 293) kata “self concept” atau konsep diri secara umum didefinisikan sebagai “keseluruhan pola persepsi diri sebagaimana dirumuskan individu itu sendiri, atau pemahaman dan pemaknaan seseorang yang berkaitan dengan diri”. Seifert dan Hofnung (dalam Desmita, 2006: 180), juga berpendapat bahwa “konsep diri berarti suatu pemahaman atau ide tentang diri sendiri”. Menurut Calhoun & Acocella (1990: 90) “konsep diri adalah gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri, pengharapan, dan penilaian terhadap diri”. Atwater (dalam Desmita, 2006: 180) menjelaskan bahwa “konsep diri berupa keseluruhan gambaran diri yang meliputi persepsi seseorang tentang dirinya, keyakinan, perasaan, dan nilai-nilai yang ada hubungannya dengan dirinya”.Selanjutnya menurut Anant Pai (dalam Djali, 2008: 129) konsep diri merupakan “pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya serta bagaimana perilakunya berpengaruh terhadap orang lain”.
Sedangkan Hurlock (1978: 58) mengatakan bahwa “konsep diri adalah gambaran seseorang tentang diri mereka sendiri yang menyangkut karakteristik fisik, psikologis, sosial dan emosional, aspirasi, dan prestasi”. Selanjutnya, Shavelson dan Bolus (dalam Muijs dan Reynolds, 2008: 218) mendefinisikan konsep diri sebagai “persepsi seseorang tentang dirinya 11 sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman, interaksi dengan orang-orang lain yang memiliki arti penting dan atribusi yang melekat pada dirinya”. Sependapat dengan Shavelson dan Bolus, Leonard dan Supardi (2010: 343) juga berpendapat bahwa “konsep diri terbentuk melalui pengalaman individu dalam berhubungan dengan orang lain bukan faktor yang dibawa sejak lahir”. Ketika berhubungan dengan orang lain, individu akan memperoleh tanggapan. Tanggapan tersebut akan digunakan individu sebagai acuan untuk menilai dan memahami dirinya. “Konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam berinteraksi dengan lingkungan” (William Fitts dalam Hendriyanti Agustiani, 2006: 138).
 Ketika seseorang memberikan penilaian tentang dirinya, berarti ia telah memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melihat dirinya terhadap dunia di luar dirinya. Selanjutnya, Jalaluddin Rakhmat (2012: 102) berpendapat bahwa “konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi intrapersonal, karena tingkah laku seseorang didasarkan dengan konsep dirinya”. Bila seseorang mempunyai konsep diri yang negatif misalnya rendah diri, maka ia akan sulit berbicara menyampaikan pedapatnya kepada orang lain. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gambaran atau pemahaman individu tentang dirinya yang berkaitan dengan apa yang individu ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya serta bagaimana perilakunya berpengaruh terhadap 12 orang lain. Konsep diri penting bagi individu sebagai acuan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan adanya pemahaman diri yang positif, individu akan mampu menyesuaiakan dirinya dengan baik pula