Pengertian anak jalanan (skripsi dan tesis)

(Suyanto, 2010) Anak jalanan atau disebut juga secara eufimistis sebagai anak mandiri, sesungguhnya mereka adalah anak yang tersisihkan, terpinggirkan atau termarjinal, dan tersisihkan dari kasih sayang. Mayoritas mereka adalah anak-anak usia dini atau usia-usia produktif yang terlalu dini untuk menghadapi kerasnya hidup di jalanan yang tidak bersahabat. Di berbagai sudut kota akan seringkali kita dapati anak-anak usia sekolah yang berkeliaran yang mana seharusnya di usia mereka 24 adalah usia produktif untuk menuntut ilmu akan tetapi malah mereka menjadi termarjinalkan dan bahkan mengalami penolakan oleh masyarakat. Marjinal atau terasingkan, rentan, eksploitatif adalah istilahistilah untuk menggambarkan kondisi hidup anak jalanan. Disebut sebagai marjinal karena kondisi mereka yang tidak diterima di masyarakat, tidak dihargai dan tidak jarang pula mendapatkan perlakuan yang tidak pantas. Rentan karena kondisi kehidupannya yang bebas disetiap sudt-sudut kota sehingga mereka memiliki peluang lebih besar untuk terkena musibah, kecelakaan, dan bahkan penyakit menular. Eksploittif, karena usia anakanak cenderung dimanfaatkan dengan sewenang-wenang oleh para orangtua untuk mencari uang, entah dengan berjualan snack kecil-kecilan hingga mengamen dan memulung sampah di sudut-sudut kota. Karena usia anak akan mendapatkan empati

besar dari calon pembeli sehingga pembeli akan mudah untuk tergerak hatinya membantu si anak ini. Menurut Departemen Sosial RI (2005:5), anak jalanan adalah anak yanag menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari di jalanan, baik untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalan dan tempat-tempat umum lainnya. Anak jalanan mempunyai ciri-ciri berusia 5-18 tahun, melakukan kegiatan atau berkeliaran di jalanan, penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus. Dari dua definisi diatas bahwa anak jalanan adalah anak yang banyak menghabiskan waktunya di jalanan, baik untuk mencari nafkah ataupun kegiatan lain di ujung jalanan. Ada beberapa diantara mereka yang melakukan profesinya di jalanan secara sukarela untuk membantu ekonomi keluarga, namun tak sedikit pula yang karena keterpaksaan, keterbatasan, dan minimnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua