Aspek-Aspek Kebersyukuran (skripsi dan tesis)

Menurut Emmons dkk (2003) kebersyukuran dapat diobservasi dalam empat perspektif. Yang pertama disponsitional perspective dimana bersyukur atau tidaknya individu diamati dari kecenderungan kebiasaan individu tersebut untuk bersyukur ketika mengalami pengalaman yang patut untuk disyukuri dalam hidupnya. Menurut benefit perspective, ukuran syukur bisa dipahami dengan mengamati tingkat rasa syukur seseorang dalam merespon benefit (keuntungan) yang telah diterima. Dengan kata lain, apakah seseorang bersyukur akan sesuatu. Berikutnya adalah benefactor perspective, dimana kebersyukuran individu diukur dari rasa syukur yang diberikan pada orang yang telah memberikan benefit, maksudnya adalah apakah individu berterimakasih pada indiviud lain atas sesuatu yang telah diterima.

Adapun ciri-ciri orang yang bersyukur menurut Al-Jauziyah (2005) antara lain yaitu mengakui nikmat Allah, memberikan pujian kepada orang yang berbuat baik, menjaga karunia Allha, menjaga diri untuk tidak melakukan perbuatan yang terlarang, mengabdikan diri dengan penuh khidmat kepada Allah, menyadari diri lemah untuk mengucapkan syukur, mencurahkan semua tenaga untuk taat kepada Allah, menggunakan nikmat Allah untuk mencapai ridho-Nya, merasa nikmat dengan memuji Allah atas semua pemberian-Nya. Munajjid (2006) menjelaskan ada 3 aspek kebersyukuran, yaitu : a. Mengenal Nikmat Allah Menghadirkan dalam hati, mengistimewakan, dan menyaksikan bahwa segala sesuatu dan keajaiban yang kita miliki dan lalui merupakan nikmat Allah Swt. Seseorang yang memperoleh sesuatu dalam bentuk apapun akan segera mencari dari mana ia memperoleh sesuatu tersebut dan segera mengucapkan syukur. 22 Seseorang tersebut tau bahwasanya semua yang diperoleh di dunia ini merupakan nikmat yang diberikana oleh Allah Swt. b. Menerima Nikmat Allah Menerima dengan lapang dada dan dengan senang hati apa yang Allah berikan kepada kita dan juga dengan rendah hati menerima karena yang diberikan oleh Allah merupakan bentuk karunia dan kemurahan dari Allah Swt. Karena orang yang bersyukur tidak merasa keberatan dengan nikmat yang diberi baik itu kecil atau sedikit yang diperoleh dari Allah Swt. c. Memuji Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Pujian yang berkaitan dengan nikmat itu ada dua macam, yang pertama bersifat umum yaitu dengan memujinya bersifat pemurah, baik, luas pemberiannya dan sebagainya, sedangkan yang kedua bersifat khusus yaitu membicarakan nikmat yang diterima itu dengan merinci nikmat-nikmat tersebut untuk hal-hal yang diridhai-Nya

. Sedangkan McCullough dkk (2002) mengungkapkan bahwa bagian atau aspek-aspek dari gratitude terdiri dari empat elemen,yaitu:

a. Intensity

Ketika orang yang bersyukur benar-benar bersyukur maka jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam juga merasakan kebersyukuran itu dengan sepenuhnya.

b. Frequency

Orang yang bersyukur tidak akan pernah bosan untuk mensyukuri nikmat yang diberikan oleh-Nya setiap harinya, dan rasa syukur tersebut dapat terjadi bahkan untuk nikmat dan kebaikan yang sederhana sekalipun.

c. Span

Jumlah dari peristiwa-peristiwa kehidupan yang membuat seseorang merasa bersyukur pada saat tersebut.

d. Density

Jumlah orang dimana dari keberadaan orang tersebut membuatnya bersyukur. Orang yang bersyukur diharapakan dapat menuliskan lebih banyak nama-nama orang yang dianggap telah membuatnya bersyukur. Peneliti menggunakan aspek Al-Munajjid (2006) untuk menyusun skala kebersyukuran, yaitu mengenal nikmat Allah, menerima nikmat Allah, dan memuji Allah atas nikmat yang diberikan