Chaplin (2006) mengartikan kematangan (maturation) sebagai
perkembangan proses mencapai kemasakan atau usia masak, proses
perkembangan yang dianggap berasal dari keturunan atau merupakan
tingkah laku khusus spesies (jenis, rumpun). Myers (1996) mendefinisikan
kematangan (maturation) sebagai proses biologi yang memungkinkan
tertib dalam prilaku, relatif tidak terpengaruh oleh pengalaman. Sedang
menurut Zigler dan Stevenson (1993) kematangan adalah perubahan
fisiologis yang terjadi pada semua spesies dari waktu ke waktu dan tanpak
sesuai dengan perencanaan genetic. Sementara itu Davidoff (1991)
menggunakan istilah kematangan (maturation) untuk menunjuk pada
munculnya pola perilaku tertentu yang tergantung pada pertumbuhan
jasmani dan kesiapan susunan saraf.
Kematangan itu sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa
individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut
mengatur pola perkembangan tingkah lakuindividu. Kematangan tidak
dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau bawaan, karena
kematangan merupakan sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh individu
dalam bentuk dan masa tertentu.
Dari berbagai pendapat di atas dikesimpulan bahwa kematangan
adalah sebagai perkembangan proses mencapai kemasakan atau usia
masak yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan
pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah
lakuindividu