Kesepian pada lansia adalah dimana orang lanjut usia merasa
sendirian, merasa terisolasi, merasa tidak memiliki seorangpun untuk
dijadikan pelarian saat dibutuhkan serta kurangnya waktu untuk
berhubungan dengan lingkungannya (lingkungan sosial) baik dalam
keluarga ataupun disekitar tempat tinggal mereka (Santrock, 2002).
Pada umumnya masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada
lansia adalah kesepian, kesepian merupakan perasaan terasing (terisolasi
atau kesepian) adalah perasaan tersisihkan, terpencil dari orang lain,
karena merasa berbeda dengan orang lain (Probosuseno, 2007). Kesepian
merupakan hal yang bersifat pribadi dan akan ditanggapi berbeda oleh
setiap orang, bagi sebagian orang kesepian merupakan yang bisa diterima
secara normal namun bagi sebagian orang kesepian bisa menjadi sebuah
kesedihan yang mendalam (Probosuseno, 2007).
Lansia yang mengalami kesepian seringkali merasa jenuh dan bosan
dengan hidupnya, sehingga dirinya berharap agar kematian segera datang
menjemputnya. Hal itu karena dirinya tidak ingin menyusahkan keluarga
dan orang-orang disekitarnya (Gunarsa, 2004). Pada saat lansia mengalami
kesepian, maka lansia tersebut akan merasa ketidakpuasan, kehilangan dan
ditress, namun hal ini berarti bahwa perasaan ini sama setiap waktu.
Kesepian adalah perasaan tersisihkan, ter-pencil dari orang lain karena
merasa berbeda dengan orang lain, tersisih dari kelompoknya, merasa
tidak diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, terisolasi dari
lingkungan, serta tidak ada seseorang tempat berbagi rasa dan pengalaman.
Kondisi ini menimbulkan perasaan tidak berdaya, kurang percaya diri,
ketergantungan, dan keterlantaran. Seseorang yang menyatakan dirinya
kesepian cenderung menilai dirinya sebagai individu yang tidak berharga,
tidak diperhatikan dan tidak dicintai. Rasa kesepian akan semakin
dirasakan oleh lanjut usia yang sebelumnya adalah seseorang yang aktif
dalam berbagai kegiatan yang menghadirkan atau berhubungan dengan
orang banyak (Hurlock, 2000).
Fenomena kesepian pada lanjut usia yang merupakan masalah
psikologis dapat dilihat dari: sudah berkurangnya kegiatan dalam
mengasuh anak-anak, berkurangnya teman atau relasi akibat kurangnya
aktifitas di luar rumah, kurangnya aktifitas sehingga waktu luang
bertambah banyak, meninggalnya pasangan hidup, ditinggalkan anakanak karena menempuh pendidikan yang lebih tinggi, atau meninggalkan
rumah untuk bekerja, anak-anak telah dewasa dan membentuk keluarga
sendiri (Baron & Byrne, 2005).