Setelah data lapangan kita telaah dan analisis awal, maka proses yang
juga seiringan dilakukan adalah pengodean (coding). Pengodean menurut Mc
Millian dan Schumacher (2001:467) adalah proses membagi data ke dalam
bagian-bagian sistem klasifikasi. (Coding is a process of dividing data into parts by classification system). Sedangkan menurut Miles dan Huberman,1994:65) dalam Alwasilah (2002:230), kode adalah “efficient data-labelling and data-retrieval devices”.
Menurut Lofland (1977) dalam Alwasilah(2002:230), ada enam fenomena
yang dapat dijadikan kode dalam penelitian kualitatif :
1. Tindakan (acts), yaitu hal yang terjadi pada waktu relatif singkat seperti
memulai pelajaran, mengucapkan salam, atau memanggil siswa.
2. Aktivitas (activities), yaitu hal yang terjadi dalam satu periode dan
merupakan unsur penting dalam partisipasi sosial, misalnya diskusi
kelas, presentasi di depan kelas,dll.
3. Makna (meanings), yaitu produk ucapan (verbal) dari responden yang
membatasi atau mengarahkan kegiatan.
4. Partisipasi (patisipation), yaitu keterlibatan responden secara
keseluruhan dalam situasi yang sedang diteliti.
5. Hubungan (relationship), yaitu hubungan-hubungan antara berbagai
orang secara simultan dalam satu latar.
6. Latar (settings), yaitu latar dalam suatu studi dan dianggap sebagai satu
unit analisis.
Sedangkan menurut Bogdan dan Biklen (1992) dalam Alwasilah
(2002:230-231), batasan pengodean berkisar :
1. Setting/contex, yaitu informasi umum ihwal latar studi peneliti.
2. Definition of the situation, yaitu bagaimana responden memahami,
mendefinisikan, dan memersepsi satu latar atau topik yang sedang
peneliti pelajari.
3. Perspectives, yaitu bagaimana persepsi responden ihwal sesuatu yang
sedang peneliti pelajari.
4. Ways of thinking about people and objects, yaitu pemahaman responden
satu sama lain, orang luar, dan objek (lebih spesifik dari perspekstif di
atas).
5. Process, yaitu urutan kejadian, terutama sesuatu yang tidak terjadi.
6. Activities, yaitu jenis-jenis perilaku yang terjkadi secara rutin.
7. Events, yaitu kegiatan khusus, terutama yang tidak sering terjadi.
8. Strategies, yaitu cara melaksanakan sesuatu, taktik, dan metode yang
ditempuh responden untuk mencapai cita-citanya.
9. Relationship and social structures, yaitu pola-pola yang terdefinisikan
secara tidak resmi seperti klik, koalisi, hubungan asrama, persahabatan,
atau perseteruan.
10. Methods, yaitu problem, kesenangan, dan dilema dalam proses
penelitian—khususnya yang terkait dengan komentar dari pengamat
lapangan.
Semua data-data di atas dapat dijadikan kode, hanya saja tidak bisa
dipaksakan untuk beberapa kategori yang memang tidak cocok. Pada
kenyataannya, semakin banyak data yang diperoleh makan proses pengodean
akan semakin banyak. Oleh karena itu, semakin besar pula kemungkinan terjadi recoding atau pengode-ulangan. Selan itu, pengodean yang telah peneliti tetapkan memiliki kemungkinan akan memiliki anak kode atau sub-kode. Kode akan terus menerus digunakan sampai analisis selesai. Pengodean dihentikan jika terjadi kejenuhan dan telah terjadi keteraturan kategori (Miles dan Huberman (1994:62) dalam Alwasilah, (2002:231))