Pengertian Digital Marketing


Konsep digital marketing berasal dari internet dan mesin pencari
(search engines) pada situs. Ketika penggunaan internet meledak di tahun
2001, pasar didominasi oleh google dan yahoo sebagai search engine
optimization (SEO). Penggunaan pencarian melalui internet berkembang
pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 penggunaan perangkat mobile
meningkat drastis yang juga meningkatkan penggunaan internet dan
masyarakat dari berbagai penjuru dunia mulai berhubungan satu sama lain
melalui media sosial.
Digital marketing didefinisikan sebagai kegiatan marketing termasuk
branding yang menggunakan berbagai media web seperti blog, website, e-
mail, adword, ataupun jejaring sosial. Digital marketing sebagai media
promosi bertujuan untuk menyampaikan atau menyebarluaskan atau
memasarkan tentang suatu pro duk sehingga dapat memengaruhi konsumen
untuk membelinya.
Definisi digital marketing menurut American Marketing Association
(AMA) adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi oleh teknologi
digital dalam menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan
nilaionilai kepada konsumen dan pihak yang berkepentingan lainnya.
Chaffey mendefinisikan digital marketing sebagai penggunaan teknologi
untuk membantu aktivitas pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan konsumen dengan cara menyesuaikan dengan kebutuhan
mereka.
Digital marketing didefinisikan juga sebagai kegiatan pemasaran yang
menggunakan media berbasis internet. Internet adalah alat yang cukup
berpengaruh untuk bisnis. Roger dalam Rahardjo mengungkapkan ciriociri
internet adalah sebagai berikut:

  1. Interactivity, kemampuan perangkat teknologi memfasilitasi komunikasi
    antar individu seperti bertatap muka langsung. Komunikasi terjalin
    sangat interaktif sehingga para partisipan bisa berkomunikasi dengan
    lebih akurat, efektif, dan memuaskan.
  2. Demassification, pesan dapat dipertukarkan kepada partisipan yang
    terlibat dalam jumlah besar.
  3. Asynchronous, teknologi komunikasi mempunyai kemampuan untuk
    mengirimkan dan menerima pesan pada waktu yang dikehendaki setiap
    peserta. Media sosial memungkinkan pelaku usaha untuk mencapai
    konsumen dan membangun hubungan yang lebih personal.
    Zhu dan Chen membagi media sosial ke dalam dua kelompok sesuai dengan
    sifat dasar koneksi dan interaksi:
  4. Profile based, yaitu media sosial berdasarkan profil yang fokus kepada
    anggota individu. Media sosial kelompok ini mendorong koneksi yang
    terjadi karena individu tertarik kepada pengguna media sosial tersebut
    (Facebook, Twitter, WhatsApp).
  5. Content based, yaitu media sosial yang fokus kepada konten, diskusi, dan
    komentar terhadap konten yang ditampilkan. Tujuan utamaya adalah
    menghubungkan individu dengan suatu konten yang disediakan oleh
    profil tertentu karena individu tersebut menyukainya (youtube,
    instagram, pinterest). Media sosial telah membuka pintu bagi pelaku
    usaha untuk berkomunikasi dengan jutaan orang mengenai produk
    mereka dan telah menciptakan peluang pemasaran baru