Klasifikasi E-commerce


E-commerce dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Menurut
Laudon dan Traver (2017: 22-27) e-commerce diklasifikasikan menjadi enam
jenis model, yaitu:

  1. Business-to-Consumer (B2C) e-commerce, bisnis online jenis ini menjangkau
    konsumen secara individual. B2C e-commerce mencakup pembelian barang
    ritel, 10 travel, konten online dan jenis layanan lainnya. Jenis B2C e-
    commerce ini tumbuh secara eksponensial sejak 1995, dan merupakan jenis e-
    commerce yang paling sering ditemui konsumen.
  2. Business-to-Business (B2B) e-commerce, merupakan jenis e-commerce
    terbesar yang berfokus pada penjualan ke bisnis lain. Proses transaksi
    ecommerce bertipe B2B, perusahaan atau organisasi yang terlibat dapat
    bertindak sebagai pembeli atau penjual. Terdapat dua model bisnis utama
    yang digunakan dalam B2B e-commerce: (1) net marketplace, yang meliputi
    e-distributor, perusahaan e-procurement, bursa dan konsorsium industri, dan
    (2) jaringan industri swasta.
  3. Consumer-to-Consumer (C2C) e-commerce, pada jenis ini tersedia media
    bagi konsumen untuk menjual satu sama lain, dengan bantuan pembuat pasar
    online (juga disebut penyedia platform). Dalam C2C e-commerce, pihak
    individu menjual barang atau jasanya kepada individu, organisasi atau
    perusahaan yang berperan sebagai konsumen melalui internet.
  4. Mobile e-commerce (m-commerce), mengacu pada penggunaan perangkat
    mobile untuk memungkinkan bertransaksi online dengan menggunakan
    jaringan seluler dan nirkabel untuk menghubungkan smartphone atau tablet
    ke internet.
  5. Social e-commerce, merupakan e-commerce yang menggunakan jejaring
    sosial dan social media. Pertumbuhan Social e-commerce didorong oleh
    sejumlah faktor, termasuk meningkatnya popularitas sign-on sosial, notifikasi
    jaringan, kolaborasi alat belanja online, pencarian social toko virtual di
    Facebook, Instagram, Pinterest, YouTube, dan situs jejaring sosial lainnya.
    Social e-commerce sering kali dihubungkan dengan jenis m-commerce, hal
    ini disebabkan karena semakin banyak pengguna jaringan sosial yang
    mengakses jaringan tersebut melalui perangkat mobile. Proses social e-
    commerce melibatkan penggunaan aplikasi mobile pengolahan pesan seperti
    Facebook Messenger, WhatsApp, BBM, dan lain-lain sebagai media
    berinteraksi antara penjual dengan konsumen.
  6. Local e-commerce, Local e-commerce adalah perpaduan dari m-commerce,
    social e-commerce, dan local e-commerce yang didorong oleh banyaknya
    minat terhadap layanan on-demand lokal seperti Uber, dan GOJEK. Local e-
    commerce merupakan bentuk e-commerce yang berfokus untuk melibatkan
    konsumen berdasarkan lokasi geografis saat ini. Pedagang lokal
    menggunakan berbagai teknik pemasaran online untuk mendorong konsumen
    ke toko mereka.