Persepsi Kualitas


Menurut Kartajaya (2010) dalam penelitian Imroatul Khasanah (2014:5)
persepsi kualitas sebagai komponen dari nilai merek dimana persepsi kualitas yang
tinggi akan mengarahkan konsumen untuk bersedia membeli suatu produk.
Semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula
kesediaan konsumen tersebut akhirnya untuk membeli.
Menurut Shiffman dan Kanuk (2010:195) Persepsi kualitas produk (atau
jasa) didasarkan pada berbagai isyarat informasi dari yang mereka asosiasikan
dengan produk. Beberapa isyarat ini instrinsik untuk produk atau jasa dan juga
ekstrinsik. Baik secara tunggal atau bersama-sama, isyarat tersebut menyediakan
dasar persepsi terhadap kualitas produk dan jasa, isyarat-isyarat intrinsik lebih
memperhatikan pada karakteristik fisik dari produk itu sendiri, seperti ukuran,
warna, rasa atau aroma.
Menurut Yaseen (2011) dalam penelitian Imroatul Khasanah (2014:5)
bahwa persepsi kualitas dapat mempengaruhi kesediaan konsumen untuk membeli
suatu produk.