Sumber-Sumber Efikasi Diri


Efikasi diri dipengaruhi oleh empat sumber informasi penting
(Lenz & Shortridge-Baggett, 2002):
1) Performance accomplishment: berlatih dan pengalaman
sebelumnya.
Berlatih adalah sumber efikasi diri yang paling penting karena
didasarkan pada pengalaman seseorang sendiri. Pengalaman
individu terkait keberhasilan akan meningkatkan efikasi diri,
sedangkan kegagalan dapat menurunkan efikasi diri, terutama
jika kegagalan terjadi di awal proses pembelajaran. Hal ini
membuktikan bahwa pengalaman individu mempunyai
pengaruh yang besar terhadap efikasi diri.
Seseorang yang berhasil menemukan solusi untuk permasalahan
yang dihadapi dan dapat menuntun bangkit dari keterpurukan
maka efikasi diri orang tersebut secara otomatis akan meningkat
dibandingkan sebelumnya. Menguasai sesuatu hal yang baru
relatif sederhana, yang diperlukan yaitu latihan dan
membiasakannya. Efikasi diri perlu dikembangkan dengan cara
mencoba menyelesaikan tugas yang sulit dan melewati kendalakendala yang ditemui.
2) Vicarious experience: pengamatan orang lain.
Efikasi diri juga bisa dibentuk dengan melihat orang lain yang
sukses yang dianggap memiliki suatu kemiripan dengan orang
yang mengamatinya. Orang lain dapat menjadi contoh atau role
model dan memberikan informasi tentang tingkat kesulitan dari
jenis perilaku tertentu. Orang-orang yang berperan sebagai
panutan, bagaimanapun harus menunjukkan kesamaan dengan
pengamat dalam karakteristik yang relevan dengan masalah
tersebut, artinya dengan mengamati orang lain yang dianggap
senasib atau mengalami hal yang sama, sang pengamat dapat
membentuk sugesti positif terhadap dirinya bahwa ia mampu
melakukan hal serupa seperti model yang diamatinya. Hal ini
sangat penting bagi mereka yang kurang mempunyai keyakinan
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.
Mengamati orang lain adalah sumber efikasi diri yang lebih
lemah daripada pengalaman langsung, tetapi dapat berkontribusi
pada penilaian seseorang terhadap efikasi dirinya sendiri.
Seberapa besar dampak vicarious experience terhadap efikasi
diri seseorang bergantung pada seberapa mirip seseorang dengan
model dalam pemikiran seseorang (Kristiyani, 2020). Semakin
mirip seorang model dimata seseorang dengan dirinya maka
akan semakin besar pengaruh pengalaman sukses atau
pengalaman gagal model terhadap efikasi diri seseorang.
3) Verbal Persuation: Persuasi verbal
Persuasi verbal merupakan sumber efikasi diri yang paling
sering digunakan karena mudah digunakan. Profesional
kesehatan dapat memberikan instruksi, saran dan nasihat,
mencoba meyakinkan orang bahwa mereka dapat berhasil dalam
mengerjakan tugas yang sulit, yang paling penting adalah
kredibilitas, keahlian, kepercayaan, dan prestise orang yang
melakukan persuasi. Persuasi verbal untuk meyakinkan orang
bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melakukan suatu
perilaku lebih lemah daripada dua sumber sebelumnya karena
mereka tidak memperhatikan pengalaman atau contoh mereka
sendiri. Namun, persuasi verbal bisa menjadi pendukung yang
baik untuk sumber efikasi diri yang lain. Jika seseorang yakin
dengan kemampuan mereka, mereka akan lebih cenderung untuk
bertahan dan tidak akan mudah menyerah.
4) Physiological information: evaluasi diri dari keadaan fisiologis
dan emosional.
Informasi tentang tubuh manusia juga dapat mempengaruhi
penilaian seseorang terhadap kemampuan untuk menunjukkan
perilaku tertentu. Dalam menilai kapasitas mereka sendiri, orang
menggunakan informasi tentang keadaan fisiologis dan
emosional mereka. Ketegangan, kecemasan, dan depresi
ditafsirkan sebagai tanda defisiensi personal yang dapat
berdampak negatif terhadap efikasi diri seseorang. Apa yang
orang percaya tentang penyakit mereka dan bagaimana mereka
menafsirkan gejala mereka mempengaruhi efikasi diri mereka
untuk menghadapi penyakit.