Indikator Kinerja


Kinerja pegawai pada dasarnya diukur sesuai dengan kepentingan organisasi,
sehingga indikator dalam pengukurannya disesuaikan dengan kepentingan
organisasi itu sendiri. Rivai (2014:271) mengemukakan bahwa pengukuran
kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan dimensi sebagai berikut:
1) Kuantitas pekerja
Kuantitas pekerjaan berhubungan dengan volume pekerjaan dan produktivitas
kerja yang dihasilkan oleh pegawai dalam kurun waktu tertentu.
2) Kualitas pekerjaan
Kualitas pekerjaan berhubungan dengan pertimbangan ketelitian, presisi,
kerapian dan kelengkapan didalam menangani tugas-tugas yang ada didalam
organisasi.
3) Kemandirian
Kemandirian berkenaan dengan pertimbangan derajat kemajuan pegawai
untuk bekerja dan mengemban tugas secara mandiri.
4) Inisiatif Inisiatif berkenaan dengan pertimbangan kemandirian, fleksibel berfikir, dan
kesediaan menerima tanggung jawab.
5) Adaptasibilitas
Adaptasibilitas berkenaan dengan kemampuan untuk beradaptasi,
mempertimbangkan kemampuan untuk mereaksi terhadap mengubah
kebutuhan dan kondisi-kondisi.
6) Kerjasama
Kerjasama berkaitan dengan pertimbangan kemampuan untuk bekerjasama
dengan orang lain, Apakah tugas mencakup lembur dengan sepenuh hati.
Sedangkan Mangkunegara (2011:175) adalah sebagai berikut:
1) Kualitas kerja
Seberapa baik seorang karywan mengerjakan apa yang seharusnya
dikerjakan.
2) Kuantitas kerja
Seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya kuantitas kerja
ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing.
3) Pelaksanaan tugas
Seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat
atau tidak ada kesalahan.
4) Tanggung jawab terhadap pekerjaan
Kesadaran akan kewajiban karyawan untukmelaksanakan pekerjaan yang
diberikan perusahaan