Definisi kecemasan menurut Taylor (1953) yaitu perasaan tegang
dan gelisah dengan tidak adanya kemampuan mengatasi suatu masalah
atau merasa tidak aman. Perasaan yang tidak menentu ini umumnya
tidak menyenangkan dan menimbulkan perubahan pada fisiologis dan
psikologis. Seseorang akan merasa cemas ketika dirinya tidak siap
dalam menghadapi ancaman atau tekanan.
Nevid, Rathus & Greene (2005) menjelaskan kecemasan adalah
suatu keadaan emosional yang berciri-cirikan keterangsangan terhadap
fisiologis, perasaan yang tidak menyenangkan berupa tegang, dan
perasaan aprehensif yang diartikan bahwa kejadian yang buruk akan
terjadi.
Menurut Spielberger (2004) kecemasan adalah tanda dari datangnya
bahaya dalam diri individu yang akan diikuti oleh proses untuk mampu
menyeimbangkan kondisi luar lingkungan dari individu. Spielberger
(2004) juga mendefinisikan “state anxiety” sebagai kecemasan yang
bersifat sementara dalam emosi seseorang yang terdiri dari perasaan
respondentif ketegangan, kecemasan, gugup, khawatir, dan rangsangan
dari sistem saraf otonom. Sebaliknya, “trait anxiety” didefinisikan
sebagai perbedaan individu yang relatif stabil untuk kecenderungan
dalam menganggap situasi stres sebagai hal yang berbahaya dan
mengancam.
Mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Taylor (1953), dapat
disimpulkan bahwa kecemasan adalah sebuah tanda dari datangnya
bahaya yang diikuti dengan terjadinya sebuah proses perubahan dari
dalam diri individu untuk menyeimbangkan kondisi dalam diri individu
tersebut