Menurut Taylor (1953) terdapat dua aspek kecemasan, yaitu:
a. Fisiologis
Suatu reaksi yang ditunjukkan dari tubuh seseorang seperti
gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat.
b. Psikologis
Suatu reaksi yang dirasakan oleh seseorang seperti rasa tegang,
bingung, tidak bisa berkonsentrasi.
Dalam Beck Anxiety Inventory yang dikembangkan oleh Beck
dan kerabat lainnya, terdapat empat aspek kecemasan (Grant, 1990;
Wardani, 2016) antara lain:
a. Subjective
Perasaan takut, tidak nyaman, merasa tidak mampu rileks, dan
tidak siap untuk menangani secara efektif saat ini (langsung) atau
diantisipasi.
b. Neuriphysiologic
Kecemasan yang dialami hingga mati rasa atau kesemutan,
peningkatan respons kejut dan kesulitan berkonsentrasi.
c. Autonomic
Kecemasan yang dialami hingga munculnya perasaan panas,
keluar keringat, denyut jantung meningkat, wajah kosong, dll.
d. Panic Related
Kecemasan terkait.
Berdasarkan paparan dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
peneliti akan menggunakan aspek-aspek kecemasan Taylor (1953) yang
terdiri dari aspek fisiologis dan psikologis. Pertimbangan peneliti
memilih aspek ini adalah karena kedua aspek ini dapat mengungkapkan
gambaran kecemasan yang dimiliki oleh mahasiswa