Menurut Mamduh dan Halim (2009:90) keterbatasan analisa laporan keuangan, yaitu: 1. Data yang dicatat dan dilaporkan oleh laporan keuangan berdasarkan pada harga perolehan (historical cost). 2. Perbedaan metode akuntansi yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan (misal metode FIFO, LIFO, rata-rata persediaan). 3. Upaya perbaikan barangkali bisa dilakukan oleh pihak manajemen suatu perusahaan untuk memprediksi laporan keuangan sehingga laporan keuangan nampak bagus. 4. Banyak perusahaan yang mempunyai beberapa divisi atau anak perusahaan yang bergerak pada beberapa bidang usaha (industri), yang mana data-data divisi pada umumnya tidak lengkap dilaporkan sehingga analis mengalami kesulitan dalam menganalisis prestasi divisi-divisi dalam perusahaan . 5. Inflasi atau deflasi mempengaruhi laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan rekening-rekening jangka panjang seperti investasi jangka panjang. 6. Ada beberapa perusahaan yang tidak bagus dipakai juga untuk perhitungan rata-rata industri. Rata-rata industri bukan merupakan standar yang selalu baik, yang seharusnya diikuti oleh perusahaan karena rata-rata industri hanya rata-rata perusahaan di industri. Angka yang lebih rendah 16 dibandingkan rata-rata industri tidak selalu jelek. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan baik buruknya suatu angka.