Pengaruh Likuiditas Terhadap probabilitas pengambilan keputusan hedging (skripsi dan tesis)

Liquidity merujuk pada kemudahan dan kecepatan aset dapat dikonversi menjadi kas (tanpa kehilangan nilai). Semakin likuid aset suatu perusahaan, maka semakin kecil kemungkingan perusahaan mengalami masalah kewajiban jangka pendek. Ahmad (2012) melakukan penelitian tentang factors for using derivatives: evidence from malaysian non-financial companies dengan
menggunakan metode Logistic Regression menemukan hasil bahwa
liquidity berpengaruh negatif sedangkan market-to-book-value
berpengaruh positif dengan penerapan hedging dengan instrumen
derivatif.
Irawan (2014) melakukan penelitian tentang analisis faktor yang mempengaruhi aktivitas instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging (studi kasus pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009 -2012) dengan uji multivariate memperlihatkan bahwa variabel Liquidity Ratio (LQ1) dan Current Ratio (LQ2)
mempunyai tanda negatif dan sama dengan yang diprediksikan.
Damanik (2015) melakukan penelitian tentang keputusan lindung nilai dan faktor-faktor yang mempengaruhi (Studi empiris pada bank
konvensional yang terdaftar di BEI periode 2009
2013) dengan menggunakan metode regresi
logistik, hasil penelitian ini menemukan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan
Hedging
.
Rasio Kas (
Cash Ratio
) dan
Current
ratio
yang tinggi dari suatu perusahaan akan
mengurangi ketidakpastian bagi investor, yang mengindikasikan adanya dana menganggur (
idle
cash
) sehingga akan mengurangi tingkat profitabilitas perusahaan (Priharyanto, 2009). Hal ini akan
mempengaruhi aliran k
as jangka pendek perusahaan, apanila pembayaran transaksi dilakukan
dengan menggunakan denominasi kurs valuta asing, nilainya akan lebih besar apabila valuta asing
mengalami apresiasi terhadap mata uang domestik, sehingga risiko meningkat.
Dengan demikian
semakin tinggi nilai likuiditas maka semakin rendah aktivitas
hedging
yang
dilakukan karena risiko kesulitan keuangan yang muncul cenderung rendah. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Clark and Judge (2005) dan Ahmad (2012)