Anomali adalah suatu bentuk fenomena yang ada di pasar. Pada anomali
ditemukan berbagai macam hal – hal yang seharusnya tidak ada menjadi pasar efisien yang benar-benar ada. Artinya suatu peristiwa dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain adanya kemungkinan seorang investor untuk memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu peristiwa tertentu (Gumanti dan Utami, 2002, h.54). Salah
satu anomali yang terjadi adalah January Effect.
Ada beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya anomali perilaku
saham pada bulan Januari, yaitu:
a. Tax Loss Selling
Hipotesis tax-loss selling menyatakan bahwa investor akan menjual
saham yang nilainya turun.
b. Window Dressing
Window dressing yaitu terjadinya aksi jual pada saham – saham yang
memiliki kinerja buruk di akhir tahun. Window dressing ini tidak jauh berbeda
dengan tax loss selling, perbedaannya adalah hal ini dilakukan oleh manajer
keuangan dengan tujuan agar laporan kinerja portofolio saham yang
dilaporkannya pada akhir tahun akan tampak bagus kinerjanya.
c. Small Stock’s Beta
Saham dengan kapitalisasi pasar kecil memiliki resiko yang lebih besar pada
bulan Januari daripada pada bulan – bulan lainnya. Bila hal tersebut benar maka saham kapitalisasi kecil tersebut akan memiliki rata-rata return yang relative lebih tinggi pada bulan Januari dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya (Rogalsi dan Tinic, 1986, h.63).